Miris, 6 Remaja Tanggung Di Tulungagung Ini Korban Kekerasan Seksual Sejenis Pemilik Toko Elektronik
M diduga terjerat kasus kekerasan seksual sejenis terhadap anak dibawah umur
TRIBUNSOLO.COM - Seorang pemilik toko eletronik di Tulungagung, Jawa Timur diduga telah mencabuli 6 anak belasan tahun.
Selain diduga mencabuli, pria berusia 50 tahun tersebut juga melakukan kekerasan seksual sejenis.
• Kecelakaan di Ungaran, Penumpang Sepeda Motor Revo Meninggal Dunia, Identitas Korban Belum Diketahui
• Resep Setup Buah Sarang Burung Enak dan Segar Cocok Disajikan di Akhir Pekan Agar Terasa Spesial
Tercatat 6 orang anak berusia di bawah umur diduga menjadi korban kekerasan seksual sejenis oleh terduga pelaku, seorang pria pemilik Toko Elektronik 'Nikita' di Pasar Boyolangu, Tulungagung.
Informasinya, pria itu berinisial M (50), warga Desa Bololangu, Kecamatan, Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
Keenam korban berusia belasan tahun, kisaran 15 - 17 tahun.
Lima orang di antaranya tercatat berstatus pelajar dan satu anak lainnya tidak tercatat sebagai pelajar.
Kabarnya, keenam korban telah mendapat penanganan psikologis dari lembaga perlindungan anak setempat.
M telah diamankan oleh Anggota Ditreskrimum Polda Jatim, Jumat (22/11/2019) dini hari kemarin.
Dikonfirmasi mengenai kasus tersebut, Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Festo Ari Permana mengaku masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terhadap M dan beberapa saksi.
"Lagi pengembangan. Iya (menangkap). Nanti aja," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (23/11/2019).
Menurut keterangan warga yang tinggal tak jauh dari toko M di Desa Boyolangu, Kecamatan, Boyolangu, Tulungagung, M diduga terjerat kasus kekerasan seksual sejenis terhadap anak dibawah umur.
Sedikitnya tercatat, ada enam anak yang menjadi korbannya.
"Sekedar yang kami dengar, ada enam anak. Tapi lebih pastinya polisi saja," ucap warga yang enggan menyebutkan nama.
Kabarnya, M tak cuma menjalankan bisnis toko elektronik semata.
Belakangan diketahui, M juga membuka bisnis sampingan yakni warung kopi (warkop) angkringan di depan toko miliknya.