Kontroversi Limbah PT RUM
Bupati Jekek Datangi PT RUM di Sukoharjo, Minta Kejelasan soal Bau Busuk Limbah, Apa yang Didapat?
Setelah videonya viral karena meminta ketegasan pimpinan PT Rayon Utama Makmur (RUM) Sukoharjo, kini Bupati Wonogiri Joko Sutopo mendatangi pabrik.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Setelah videonya viral karena meminta ketegasan pimpinan PT Rayon Utama Makmur (RUM) Sukoharjo, kini Bupati Wonogiri Joko Sutopo mendatangi pabrik.
Hal itu terungkap dari Bupati yang akrab disapa Jekek saat ditemui di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (29/11/2019).
Jekek mengaku mendatangi pabrik PT RUM yang berada di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, pada Rabu (27/11/2019).
Menurut Joko (Jekek), kedatangannya ke pabrik PT RUM untuk melakukan silahturahmi dan meminta tanggapan keseriusan dari PT RUM dalam mengatasi dampak limbahnya.
"Saya ke sana ditemui oleh Direktur PT RUM Rahmad, dan GM HRD PT RUM, Hario Ngadiyono," ungkapnya.
Dia melihat, kedatangannya ke PT RUM ini diperlukan agar manajemen bisa menjelaskan secara kongkrit mengenai keseriusan mereka dalam menangani dampak limbahnya.
Dikatakan, keseriusan dalam menangani bau limbah dan disampaikan kepada masyarakat, merupakan sebuah bentuk penghormatan bagi masyarakat Wonogiri yang selama ini mengeluhkan bau limbah dari PT RUM.
• 5 Berita Soloraya Terpopuler: 10 Ribu Warga akan Demo PT RUM hingga Video Syur Camat Bikin Geger
• 10 Ribu Orang Bakal Turun ke Jalan Demo PT RUM, Pemkab Wonogiri : Pak Jekek Sudah Lapor Gubernur
Karena selama mediasi antara Pemkab Wonogiri dengan pihak PT RUM, manajeman hanya menjelaskan hal teknis dengan bahasa yang sulit dipahami masyarakat.
"Cara pandang teknis dan sosial harus ada konektitas yang tepat," paparnya.
"Kalau PT RUM baru melakukan perbaikan, ya sampaikan kepada kami," aku dia menegaskan.
"Tapi disampaikan dengan pemahaman sosial, karena masyarakat kita hidrogen bicaranya teknis, masyarakat pusing, dan kenyataanya masih bau," terangnya.
Dia juga memahami, jika PT RUM ada upaya dalam melakukan perbaikan dalam mengatasi dampak limbahnya kepada masyarakat.
Akan tetapi, perbaikan ini harus ada rentetan jadwal yang harus dipaparkan kepada masyarakat.
Agar masyarakat bisa mengetahui upaya-upaya yang telah dilakukan PT RUM.
• Warga Wonogiri akan Kerahkan 10 Ribu Massa untuk Demo Jika Bau Limbah PT RUM Masih Mengganggu
• Dampak Bau Limbah PT RUM, RS PKU Muhammdiyah Selogiri Sempat Dituding Jadi Biang Kerok
"Jika dijanjikan selesai dalam akhir tahun misalnya, lalu diskusi yang kedua adalah kalau gak selesai bagaimana," jelasnya.
"Jadi semua pihak dihadapkan pada suatu kondisi dimana kondisi ini menjadi pertanggunjawaban dimana kita melakukan inisiasi pengawasan," imbuhnya
Selain itu, dia juga meminta penjelasan itu secara teknis, dengan melibatkan pihak-pihak yang bertanggung jawab dan kopenten.
"Jangan hanya mendeligasikan pihak-pihak yang tidak punya otoritas, emang kita rapat RT," aku dia.
"Masalah ini sudah krusial, makanya perlu langkah yang terstruktur dan konkrit," pintanya.
Hal tersebut perlu dia sampaikan, agar fungsi pemerintah sebagai pelindung masyarakat bisa berjalan, namun pelaku industri bisa juga terganggu investasinya.
"Kami meminta materi itu, jika sudah siap silahkan disampaikan ke Pemkab Wonogiri dan dinas terkait, yang nanti kami mengundang masyarakat kami."
"Kemudian kita lakukan mediasi kembali," pungkasnya. (*)