Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kontroversi Limbah PT RUM

Warga Wonogiri akan Kerahkan 10 Ribu Massa untuk Demo Jika Bau Limbah PT RUM Masih Mengganggu

Ketua Muhammadiyah Cabang Selogiri, Puji Raharjo, mengancam akan menggelar aksi yang melibatkan puluhan ribu warga.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM/AGIL TRI
Ketua Muhammadiyah Cabang Selogiri, Puji Raharjo, Rabu (27/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Ketua Muhammadiyah Cabang Selogiri, Puji Raharjo, mengancam akan menggelar aksi yang melibatkan puluhan ribu warga.

Hal ini tidak lepas dari kekesalan masyarakat Wonogiri akan bau limbah PT RUM, yang dirasa mengganggu.

"Setalah mediasi kemarin itu, sampai hari ini, bau limbahnya masih sama saja."

"Terakhir kemarin sore masih mengeluarkan bau," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (27/11/2019).

Dampak Bau Limbah PT RUM, RS PKU Muhammdiyah Selogiri Sempat Dituding Jadi Biang Kerok

Gubernur Ganjar Pranowo akan Fasilitasi Mediasi Pemkab Wonogiri dengan PT RUM dalam Sepekan Ini

Langkah ini akan dilakukan karena manajemen PT RUM dianggap tidak ada keseriusan dalam menangani limbahnya.

"Sebenarnya kita malu untuk demo, tapi kalau manajemen PT RUM tutup mata dan tutup telinga (diam), kita bisa bikin aksi," imbuhnya.

Dia menuturkan aksi tersebut akan melibatkan berbahai organisasi dari berbagai elemen masyarakat.

Yang jumlah massanya hingga mencapai 10 ribu orang.

"Kita bisa libatkan organisasi yang terdaftar dan terkoordinir, akan ada 10 ribu massa yang akan menggelar aksi," jelasnya.

Namun, dia mengaku untuk menyelenggarakan aksi tersebut, pihaknya membutuhkan komunikasi dan koordinasi yang baik, agar aksi berjalan secara damai dan terstruktur.

Pasien RS PKU Muhammadiyah Selogiri Keluhkan Bau Limbah PT RUM, Menyengat Setiap Hari

Warga Wonogiri Ini Telan Obat Sakit Kepala & Enggan Tinggal di Rumah Suami karena Bau Limbah PT RUM

"Kita ingin mengajarkan aksi demo yang baik, yang terstruktur, yang terkoordinir, agar tujuan demo tidak tertutupi dengan oknum-oknum yang mau menyusup," terangnya.

Untuk lokasi dan waktunya, dia belum bisa menuturkan, namun yang jelas aksi ini merupakan reaksi warga Wonogiri atas ketidaknyamanan dengan limbah yang dirasakan.

"Kita tidak akan melibatkan masyarakat Sukoharjo."

"Kita akan mencoba meminta izin kepada Polres Sukoharjo, tapi kalau gak boleh, kita demo di wilayah kita sendiri," tutupnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved