Serangan Tawon Endas di Sukoharjo
Tak Ada Korban Tewas Akibat Serangan Tawon di Sukoharjo hingga November 2019
Hingga November 2019, tak ada korban jiwa dalam kasus serangan tawon di Sukoharjo.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Hingga November 2019, tak ada korban jiwa dalam kasus serangan tawon di Sukoharjo.
Ada puluhan orang tersengat dan imbasnya mengalami syok.
Namun, korban tewas disengat tawon diketahui pada 2018 lalu yakni berjumlah hingga 6 orang.
Bila pada 2019 ini penanganan kasus sampai 400, diketahui pada 2018 ada 312 lokasi penanganan kasus tawon.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Sukoharjo, Margono mengatakan, untuk korban meninggal pada 2018 diketahui dari Kecamatan Nguter, Polokarto, Baki, Mojolaban.
• Hingga November 2019, Damkar Sukoharjo Tangani 400 Kasus Sarang Tawon
Diketahui, korban di Kecamatan Nguter ada 2 korban, Polokarto ada 1 korban, Baki ada 2 korban, dan Mojolaban ada 1 korban.
Totalnya ada 6 korban dalam waktu setahun terakhir pada 2018.
Sementara, pada 2017 lalu, tercatat ada 99 lokasi pemusnahan yang dilakukan oleh Damkar Sukoharjo.
Sebelumnya, hingga November 2019 ini, Damkar Sukoharjo sudah menangani 400 kasus sarang tawon.
Penanganan sarang tawon Vespa atau tawon endas itu tersebar di 12 kecamatan di Sukoharjo.
• 4 Bocah di Gadingan Disengat Tawon Endas, Begini Penjelasan Damkar Sukoharjo
Data terbaru, ada kasus 4 anak yang tersengat tawon di Gading, Mojolaban, Sukoharjo.
"Kita melakukan penanganan sarang tawon atas permintaan masyarakat," papar Margono.
Beruntung dari kasus tersebut, tidak ada warga yang meninggal dunia. (*)