Kontroversi Limbah PT RUM
Kasus PT RUM Sampai ke Telinga Anggota DPR RI Aria Bima : Karyawan Sritex Group itu Juga Rakyat
Kasus PT RUM Sampai ke Telinga Anggota DPR RI Aria Bima : Karyawan Sritex Group itu Juga Rakyat
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kasus limbah buangan PT RUM yang menganggu masyarakat di Sukoharjo dan Wonogiri, ternyata sampai juga ke telinga Anggota DPR RI Komisi VI dari Fraksi PDI-P, Aria Bima.
Aria pun ikut mengomentari perihal permasalahan limbah PT RUM.
Dalam kasus limbah PT RUM yang selama ini dikeluhkan masyarakat di Kabupaten Sukoharjo, Wonogiri, dan sebagian Karanganyar, dia mengatakan solusi terbaiknya adalah teknologi.
"Saya rasa Sritex Group (PT RUM) tidak ingin adanya dampak seperti itu, saya percaya itu,"
"Jadi solusinya carikan didaerah mana teknologi yang bisa mengatasi limbah itu, lalu teknologinya dikupas betul dan diterapkan," kata Aria Bima,setelah acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, di Balai Rakyat, Telukan, Grogol,
Sukoharjo, Minggu (1/12/2019).
Selama ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo dan Pemkab Wonogiri terus melakukan mediasi dengan PT RUM.
Bahkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga akan memfasilitasi mediasi antara Pemkab Wonogiri dengan PT RUM.
"Saya percaya PT RUM, Pemkab Sukoharjo, Pemkab Wonogiri, dan pak Ganjar akan mampu menyelesaikan itu."
"Yang pasti, orientasinya adalah publik, itu tenaga kerja di Sritex Group juga rakyat," jelasnya.
Dalam hal perindusturian, para pelaku industri harus mengedepankan kepentingan publik, dan jangan sampai hanya mementingkan keuntungan perusahaan.
Dampak limbah terhadap lingkungan harus dipertimbangkan, karena industri ramah lingkunagan itu penting.
"Jadi harus memprioritaskan public oriented bukan capital oriented, kita apresiasi Sritex Grup bawa modal dan bisa mendatangkan lapangan kerja,"
"Tapi tetap harus mengkedepankan standar AMDAL," terangnya. (*)