Kasus HIV Aids di Solo
Masternya HIV Aids Disebut di Tempat Lokalisasi, Berikut yang Harus Diperhatikan Agar Tak Terjangkit
Master HIV/Aids disebut berada di tempat lokalisasi sehingga orang perlu mengetahuinya agar tidak terjangkit.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com , Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jumlah orang dengan HIV/Aids atau biasa disebut ODHA di Solo meningkat hingga Juni 2019.
Ternyata ada realitas yang menyebkan kasus penyakit menular itu masih menjamur.
Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Solo, Harsoyo Soepodo atau akrab disapa Yos menyampaikan orang-orang yang terjangkit virus HIV biasa belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai penyakit menular itu.
"Orang banyak yang belum mengerti HIV, sebenarnya HIV ini apa, bahaya ndak, karena merasa landai-landai saja, maka pada main di tempat pelacuran," terang Yos.
"Padahal di situ ada masternya HIV," ujar dia membeberkan.
• Jumlah Penderita HIV Aids di Solo Meningkat, Usia Produktif Disebut Mendominasi, Ini Datanya
• Tak Hanya HIV AIDS, Ini Sejumlah Penyakit akibat Hubungan Seks Tak Aman
• KPAI Apresiasi Kinerja Pemkot Solo Tangani Anak Penderita HIV/AIDS
Programmer KPA Kota Solo, Tomy Prawoto menyampaikan, ada ratusan ODHA yang berhasil diidentifikasi.
"Jumlah 744 (orang), itu yang di Solo (dan) yang penduduk Solo," ucap Tomy kepada wartawan saat Peringatan Hari Aids Sedunia 2019 di rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, jalan Slamet Riyadi, Minggu (1/12/2019).
"Jumlah itu kumulatif dari 2005 sampai Juni 2019," imbuhnya membeberkan.
Tomy menuturkan, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 67 orang hingga Juni 2019.
"Kebanyakan dari usia produktif, usia 20 tahun sampai 50 tahun, sementara data yang ada (menunjukkan) banyak laki-laki," tutur Tomy.
Tomy menyampaikan, KPA mencatat jumlah kematian ODHA di Solo mencapai ratusan hingga Juni 2019.
"Sekarang di Solo ada 140 ODHA yang meningal," ungkap Tomy. (*)