Cara Mudah Deteksi Kesehatan Jantung: Sentuh Ujung Kaki Anda, Simak Penjelasannya Berikut
Sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi, banyak orang yang merasa khawatir dirinya mengidap penyakit jantung.
TRIBUNSOLO.COM - Sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi, banyak orang yang merasa khawatir dirinya mengidap penyakit jantung.
Apalagi, tak sedikit orang yang mendadak terkena serangan jantung tanpa pernah merasakan gejalanya terlebih dahulu.
Banyak kejadian penderita jantung terlambat ditangani karena dia sendiri tidak tahu punya penyakit jantung.
Nah, hal itu setidaknya bisa dicegah bila tahu cara mendeteksi penyakit jantung berikut ini.
Kini ada tes mudah dan sederhana untuk mendeteksi kesehatan jantung yang dapat Mama lakukan di rumah.
Sentuh ujung jari kaki, ketahui apakah jantung bermasalah atau tidak.
• Satu Bulan Sebelum Serangan Jantung, Tubuh Berikan 6 Tanda Ini, Cemas Berlebih jadi Salah Satunya
Untuk mengetahui kerja jantung masih bagus atau tidak, peneliti memiliki panduan mudah yaitu cukup hanya menyentuh ujung jari kaki.
Apabila tubuh Anda masih fleksibel untuk mencapai jari kaki, bermakna jantung masih tetap cukup sehat.
Dalam jurnal Heart and Circulatory Physiology dijelaskan, dengan mengetes satu di antara elemen tubuh (jari kaki), seorang bisa tahu jantungnya masih tetap sehat atau tidak, bahkan juga di tengah-tengah liburan sekalipun.
Langkahnya gampang, cukup cuma duduk di lantai dengan kaki diluruskan ke depan dan jari kaki mengarah ke atas. Lalu coba menjangkau dan menyentuh ujung jari kaki dengan tangan.
Apabila Anda cukup fleksibel untuk menyentuh jari kaki bermakna jantung Anda tetap masih sehat dan fleksibel juga.
Dalam studinya, peneliti dari University of North Texas serta beberapa peneliti Jepang merekrut 526 partisipan pada umur 20 hingga 83 tahun.
Partisipan lantas ikuti tes fleksibilitas tubuh sembari diukur tekanan darah, pembuluh arteri serta aktivitas jantungnya
Akhirnya, peneliti temukan korelasi pada tubuh yang tidak fleksibel dengan pembuluh arteri yang tak fleksibel, terutama pada partisipan di atas umur 40 tahun.
Mereka yang gagal dalam tes fleksibilitas tubuh serta tidak berhasil meraih ujung jari kaki nyatanya memiliki pembuluh darah yang kaku, dan artinya kemampuan jantung jadi kurang baik, efektif dan risiko penyakit jantung juga meningkat.