Viral, Warung Takoyaki Sempit di Pucang Sawit Solo yang Selalu Ludes Dalam 2 Jam, Apa Istimewanya?
Di Solo, Pria asal Jepang ini Buka Warung di Pos Kamling, Dagangan Selalu Ludes Dalam 2 Jam
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Aji Bramastra
Nurul mengungkapkan tempat yang digunakannya untuk berjualan saat ini merupakan rumah adiknya yang sekarang bekerja di Bekasi.
Rumah itu pun hanya ditempati ibunya hingga saat ini.
"Dulu waktu jualan di pos kamling pas panas kepanasan, pas hujan kehujanan," aku Nurul.
"Kemudian mendapat kesempatan dari adik saya untuk nempati rumahnya buat jualan, rumah adik yang menempati ibu saya," lanjutnya.
"Sekalian menjaga ibu," tambahnya.
Setelah pindah ke lokasi jualan saat ini, Nurul dan Hada mulai membuka warung masakan Jepang mereka pada pukul 15.00 WIB sampai 20.00 WIB.
Ludes Dalam 2 Jam
Warung masakan Jepang milik Hada Hiroshi (62) penuh sesak para pembeli yang antre menunggu pesanan mereka dibuat.
Istri Hada Hiroshi, Nurul Dewi (41) menyampaikan, para pembeli sudah diperboleh memesan dua jam sebelum warung buka pada pukul 15.00 WIB.
"Dari pukul 13.00 WIB sudah boleh pesan, pesan langsung datang ke tempat pada hari H," ujar Nurul kepada TribunSolo.com, Selasa (3/12/2019).
"Kalau ada yang pesen hari ini buat besok, tidak boleh, kalau begitu bahan yang dibuat hari ini sudah habis buat besok," imbuhnya menekankan.
Nurul mengungkapkan, ia dan Hada sudah menetapkan porsi tiap makanan yang dijual dalam satu hari jualan.
"Tiap hari porsinya ditetapkan, ramen cuma berapa porsi, ramen kira kira 90 sampai 100 porsi, paling maksimal 100 porsi, takoyaki 80 sampai 100 porsi, kalau ini baru saja sakit makanya setengahnya saja makanya 40 porsi untuk hari ini karena belum fit benar, untuk gyouza-nya 50 sampai 80 porsi," ungkap Nurul.
"Untuk bumbu-bumbunya, yang meracik Hada, semua dia yang meraciknya," tambahnya.
Porsi yang sudah ditetapkan sudah ludes dipesan pembeli dalam waktu kurang lebih dua jam.
"Sudah habis masaknya makan waktu, biasanya selesai pukul 19.00 WIB lebih," tutur Nurul.