Rektor IAIN Solo Korban Fake Chat
Cerita Rektor IAIN Solo saat Tahu Nomor dan Fotonya Dipakai Oknum untuk Chat 'Nakal' Pijat Plus
Rektor IAIN Surakarta bercerita pertama kali dirinya diberitahu soal ada pihak yang memanfaatkan fotonya untuk chat 'nakal' memesan pijat plus.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Rektor IAIN Surakarta, Mudofir Abdullah, bercerita pertama kali dirinya diberitahu soal ada pihak yang memanfaatkan fotonya untuk chat 'nakal' memesan pijat plus.
Mudofir mengatakan, awal mula dirinya mengetahui adanya chat tersebut dari dosen Fakultas Ushuluddin.
Dia mengatakan, awalnya dosen dari Fakultas Ushuluddin mendapatkan screenshot tersebut dari orang yang mengaku alumni.
"Ada orang yang mengaku alumni, dia dikirimi dan lalu kirim ke dosen Ushuluddin lalu dikirim ke saya," kata Mudofir dihubungi TribunSolo.com, Rabu (3/12/2019).
• Chat Nakal Pijat Plus-plus Tersebar, Rektor IAIN Solo Sebut Ada Pihak yang Ingin Menjatuhkannya
Mudofir mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui nomor orang yang menyebarkan screenshot chat berfoto dirinya tersebut di jejaring WhatsApp.
Namun, ia sudah melakukan penelusuran dan mengetahui bahwa chat itu dibuat dengan aplikasi fake chat.
Pihaknya menduga ada orang yang menyebarkan dari orang per orang soal chat tersebut.
"Nomor penyebar hoaks belum diketahui karena disebarkan melalui orang per orang," kata Mudofir dikonfirmasi TribunSolo.com, Rabu (4/12/2019).
Rektor IAIN Surakarta menelusuri screenshot chat tersebut hingga mengadu ke Indosat Kartasura.
Rektor IAIN Surakarta Mudofir Abdullah mengatakan, pihaknya sudah melakukan penelusuran dan menanyakan ke Indosat Kartasura soal kartu yang dia gunakan.
• Rektor IAIN Solo Maafkan Pelaku Hoaks Chat Pijat Plus-plus, Ancam Lapor Polisi Jika Terulang
"Setelah saya bertanya ke Indosat Kartasura nomor HP saya tidak di-hack dan aman untuk digunakan," papar Mudofir saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Rabu (4/12/2019).
Pihaknya mengatakan, soal chat kotor yang dibuat seolah-olah dikirimkan olehnya tersebut dibuat seseorang menggunakan aplikasi fake chat.
Mudofir mengatakan, aplikasi ini mudah di-download di Playstore.
"Tapi hati-hati kepalsuannya mudah dilihat, apalagi jenis HP berbeda, misal antara Samsung dan iPhone," kata Mudofir.
"Pake aplikasi fake chat, nomor siapapun bisa diisi dan ditulis," tambah Mudofir.
Pihaknya mengatakan sudah memaafkan pelaku yang merekayasa chat tersebut yang dianggap hendak menjatuhkan namanya. (*)