Ular Kobra Bersarang di Masjid Mojolaban
Banyak Ular Masuk Rumah, Sehari Bisa 3 hingga 6 Laporan, Jangan Panik Ini yang Harus Dilakukan
Dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini, Exalos Indonesia banyak mendapatkan aduan penemuan ular di kawasan Solo Raya, di antaranya Sukoharjo.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO -- Dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini, Exalos Indonesia banyak mendapatkan aduan penemuan ular di kawasan Solo Raya, di antaranya Sukoharjo.
Pembina Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo mengungkapkan, ada 3 hingga 6 aduan tentang ular yang diterima komunitasnya dari masyarakat.
"Dalam kurun waktu 2 bulan ini, setiap hari bisa ada 3 - 6 aduan, dan itu pasti," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (17/12/2019).
Dalam kurun satu bulan terakhir ini, laporan lebih banyak yang masuk temuan ular jenis kobra.
"Bulan lalu ada juga ular hijau dan Sanca," imbuhnya.
Dia menurturkan, saat ini memang musimnya telur ular menetas, sehingga induk ular akan mencari tempat yang hangat dan aman untuk menaruh telurnya.
"Setelah bertelur induknya akan meninggalkan telur-telurnya tinggalkan, sampai dua bulan akan menetas," tutur dia.
"Dan yang tidak banyak diketahui orang, karena telurnya biasanya tertutup oleh barang-barang, sehingga orang taunya saat telur itu
sudah menetas," jelasnya.
• 31 Ekor Anak Kobra Jawa Bersarang di Masjid At-Taqwa Mojolaban Sukoharjo, Ini Penampakannya
• Takmir Masjid di Sukoharjo ini Kaget, Temui 31 Ular Kobra dalam Masjid, Sembunyi di Gulungan Karpet
Dia menghimbau kepada masyarakat, jika menemukan ular untuk tidak panik.
Karena ular tidak memiliki pengelihatan dan pendengaran yang baik, dia merespon dari getaran.
"Tapi jangan melakukan gerakan yang memprovokasi, itu berbahaya," imbuhnya.
• Cerita Petugas Evakuasi 18 Anakan Ular Kobra di Rumah Warga, Beruntung Tak Satu Pun Melukai
• 6 Ular Kobra Bersarang di Warung Mi Ayam di Klaten, Disebut Bukan Kejadian yang Pertama
Dia mengatakan ular yang masih kecil, cenderung lebih berbahaya, karena dia tidak bisa mengatur bisanya.
Sehingga ular kecil bisa melakukan gigitan hingga berkali-kali, seperti ular jenis kobra jawa atau yang memiliki nama latin Naja
Sputatrix.
"Bisanya ular Kobra Jawa yang masih kecil dan besar sama, namun yang kecil ini bisa melakukan gigitan hingga berkali-kali," terangnya.
Dalam kurun waktu satu bulan ini, dia sudah menangkap 46 kobra dan 1 piton sepanjang 3 meter.
"26 Kobra sudah kita rili atau lepas liarkan di habitatnya yang jauh dari pemukiman warga, sementara yang piton kita lepas di Waduk daerah Kalioso, Sragen," jelasnya. (*)