Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Bayi Terjangkit HIV AIDS di Solo

Baru Dilahirkan ke Dunia Ditolak Keluarga Besar,Ini Kisah 4 Bayi Terjangkit HIV/AIDS di Lentera Solo

Empat bayi yang diserahkan pada Yayasan Lentera Solo karena terjangkit HIV/AIDS dari orang tuanya seakan harus merasakan pahitnya dunia.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Sebanyak empat bayi pengidap HIV/AIDS diserahkan ke Yayasan Lentera Solo di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kamis (19/12/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO -- Empat bayi yang diserahkan pada Yayasan Lentera Solo karena terjangkit HIV/AIDS dari orang tuanya seakan harus merasakan pahitnya dunia.

Mereka tidak memiliki keluarga dan ditemukan oleh pemerintah kemudian di rujuk ke Yayasan Lentera Solo.

Wajah bayi mungil putih tersebut masih polos, mereka digedong dan tertidur lelap di Yayasan Lentera Solo yang berada di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres.

Tak disangka, empat bayi itu walaupun tidak satu darah namun merasakan kepahitan hidup yang sama.

Mereka terjangkit HIV/AIDS dari orang tuanya.

Ada satu bayi diketahui dari Karanganyar sementara tiga lainnya berasal dari luar Solo ada Surabaya dan luar Jawa.

"Itu di rujuk ke kami (Yayasan Lentera) karena HIV/AIDS," papar Pendiri Yayasan Lentera Puger Mulyono kepada TribunSolo.com, Kamis (19/12/2019).

Empat Bayi Yatim Piatu Terjangkit HIV/AIDS Diserahkan ke Yayasan Lentera Solo, Ini Kondisinya

Komisi IV DPRD Solo Apresiasi Penanganan HIV Aids, Tapi Anggaran Pos Kesehatan Perlu Ditambah

"Yang merujuk bayi tersebut adalah dari pemerintah masing-masing daerah," tambah Puger.

Saat ini bayi tersebut dirawat maksimal di Yayasan Lentera agar bisa terus hidup dan melawan HIV/AIDS yang dideritanya.

Bayi tak berdosa tersebut datang pada Rabu (18/12/2019) lalu.

Wali Kota Rudy Emoh Solo Dilabeli Sarang HIV Aids, Meski Jumlah ODHA di Solo Diketahui Meningkat

Jumlah Penderita HIV Aids di Solo Meningkat, Usia Produktif Disebut Mendominasi, Ini Datanya

"Rata-rata yang dirawat di sini selain empat bayi tersebut sama, kalau tidak punya keluarga atau keluarga besar menolak," jelas Ketua Yayasan Lentera, Yunus Prasetyo.

Walaupun anak -anak ini tidak melakukan kesalahan namun mereka sudah merasakan pahitnya didiskriminasi.

Empat bayi yang ada di yayasan Lentera tersebut nantinya akan dirawat dan diperiksa secara periodik oleh tim medis juga untuk perkembangannya.

Empat bayi tersebut berumur satu hari satu bayi, satu bulan 2 bayi, dan 7 bulan 1 bayi.

"Bayi itu berasal 1 Karanganyar, 2 Surabaya, dan 1 luar Jawa," papar Yunus pada TribunSolo.com, Kamis (19/12/2019). (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved