Tanah Amblas di Manyaran Wonogiri
Tanah di Manyaran Wonogiri Tiba-tiba Amblas, Membentuk Jurang Sedalam 16 Meter
Tanah di Manyaran Wonogiri Tiba-tiba Amblas, Membentuk Lubang Sedalam 16 Meter
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Warga Dusun Jetis Kidul, RT 02 / RW 02 Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Wonogiri dikejutkan dengan amblasnya tanah.
Tanah amblas ini menimpa tanah milik Sriwidodo dan Mursinah pada Kamis (19/12/2019) kemarin.
• Dua Titik Longsor di Kecamatan Bulukerto Wonogiri, Dua Bangunan Dilaporkan Rusak
• Kios di Bulukerto Wonogiri Roboh karena Tanah Longsor, Detik-detik Peristiwanya Terekam Warga
Menurut Ketua BPBD Wonogiri, Bambang Hariyanto penurunan tanah membentuk semacam lubang besar.
Lubang itu berukuran panjang sekitar 18 meter, lebar sekitar 8 meter dengan kedalaman tercuram sekitar 16 meter.
"Proses penurunan tanah (tanah amblas) berlangsung tidak seketika, namun beberapa tahun sebelumnya sudah terjadi," kata Bambang saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Jumat (20/12/2019).
Kondisi tanah amblas juga diiringi rekahan tanah kecil, memanjang sejauh sekitar 200 meter.
Retakan itu hingga melewati beberapa bangunan rumah warga sebanyak 11 rumah.
Pada titik tertentu juga terdapat beberapa lubang penurunan tanah bervariasi diameter sekitar 5 hingga 15 cm.
"Bahkan penurunan tanah pernah mengakibatkan 3 tiang bangunan rumah megalami pergeseran kedalam lubang penurunan, namun sudah dilakukan perbaikan oleh pemilik rumah," imbuhnya.
Jarak terdekat lokasi penurunan tanah dengan tempat pemukiman warga masyarakat sekitar 40 meter.

Sebelumnya, pada lokasi sebelah barat jarak sekitar 150 meter pada lahan pertanian lokasi di Dusun Platar, Desa Pijiharjo, Manyaran juga pernah mengalami tanah ambles.
Di sana tanah ambles membentuk lubang dengan panjang 2,5 meter, lebar 2,5 meter, dan kedalaman sekitar 1,5 meter pada tahun 2018.
"Di sana (Dusun Platar) sudah dilakukan penimbunan, tapi masih terlihat cekungan," terangnya.
Di sekitar lokasi lahan pertanian itu juga terdapat puluhan lubang penurunan tanah dengan variasi diameter sekitar 10 cm hingga 60 cm. (*)