Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ini Cerita Angkie Yudistia Stafsus Milenial Jokowi tentang Sulitnya Difabel Hidup Mandiri

Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Angkie Yudistia, mengakui sulitnya hidup mandiri sebagai penyandang disabilitas.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
(Instagram/angkie.yudistia)
Angkie Yudistia 

TRIBUNSOLO.COM -  Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Angkie Yudistia, mengakui sulitnya hidup mandiri sebagai penyandang disabilitas.

Angkie menceritakan bahwa ia mengalami demam tinggi saat berumur 10 tahun.

Hal itu kemudian berdampak pada pendengarannya.

Hal itu diungkapkan Sri saat acara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang bertajuk "Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju" di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Minggu (22/12/2019).

Angkie Yudistia, Penyandang Disabilitas yang Jadi Staf Khusus Presiden Jokowi, Ini Prestasinya

Ke Istana Naik Motor Matic, Billy Mambrasar Sempat Ditanya Paspampres, Padahal Staf Khusus Presiden

"Aku itu memang lahirnya sama seperti lainnya, hingga pada usia 10 tahun aku demam tinggi, yang mengakibatkan syaraf yang tidak bisa mendengar. Karena tahu banget sebagai perempuan berkebutuhan kusus, ini sulit banget untuk bisa hidup mandiri," kata Angkie.

Menurut dia, terdapat beberapa hal yang membuat seorang penyandang disabilitas kesulitan hidup mandiri di Indonesia.

Alasan pertama adalah lingkungan yang tidak mendukung.

Kedua, adanya ketidakpercayaan pada kemampuan seorang difabel.

Terakhir, Angkie mengatakan bahwa kesempatan yang dimiliki difabel terbatas.

"Ketiga adalah kesempatan. Tidak semua orang bisa memberikan kesempatan teman-teman disabilitas. Disabilitas itu macam-macam. Ada yang tidak bisa mendengar, melihat, sensorik, motorik, intelektual," ungkapnya.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, jumlah penyandang disabilitas sebanyak 21 juta jiwa.

Jadi Staf Khusus Presiden, Angki Yudistia Sebut Gaji 51 Juta Bukan Hal Fantastis

Tak Kerja Full Time, Tujuh Staf Khusus Presiden Jokowi Tetap Dapat Gaji Rp 51 Juta

Maka dari itu, ia pun tergerak memikirkan cara agar para difabel di usia produktif dapat mandiri secara ekonomi.

Menurutnya, siapa lagi yang akan memulai memikirkan solusi bila bukan diri sendiri.

"Ketika aku membuat disable entrepreneur tujuannya satu, membuat teman-teman merasa setara dengan non-disabilitas sehingga membuat Indonesia lebih ramah lagi," ucap Angkie.

(Devina Halim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stafsus Milenial Jokowi Angkie Yudistia Ceritakan Sulitnya Difabel Hidup Mandiri"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved