Gejolak di PDIP Solo Jelang Pilkada 2020
Reaksi Relawan saat Tahu Acara Gibran dengan PAC PDIP Banjarsari Diminta Dibatalkan dan Minta Maaf
PAC PDIP Banjarsari telah membantah undangan sarasehan dengan bakal calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Kamis (2/1/2020).
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO -- Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan (PDIP) Banjarsari telah membantah undangan sarasehan dengan bakal calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Kamis (2/1/2020).
Bantahan tersebut direspon relawan pendukung politisi muda PDIP itu.
Relawan pendukung Gibran, Antonius Yoga Prabowo menyampaikan, semua akan diserahkan kepada para kader.
"Kembali ke para kader menurut saya, segala konsekuensi dan risiko sudah pasti dihitung oleh kawan-kawan ini," ujar Yoga kepada TribunSolo.com, Kamis (2/1/2020).
"Dari relawan, artinya saya sudah rela, jadi harusnya tanpa paksaan atau tekanan, dengan kesadaran sendiri," tambahnya.
Yoga mengatakan, hal tersebut berkaitan dengan pilihan suara hati dari para kader dalam menyongsong Pilkada Solo 2020.
"Menurut saya ini soal aspirasi, pilihan suara hati," kata dia.
• Sarasehan Gibran dengan PAC PDIP Banjarsari, DPC PDIP Solo Minta Panitia Batalkan Acara & Minta Maaf
• Purnomo Pertanyakan Blusukan Gibran Putra Jokowi Jelang Pilkada Solo 2020, Kemana Saja Selama Ini?
• Undangan Sarasehan PAC PDIP Banjarasari dengan Gibran Beredar, Pengurus Langsung Bantah, Apa Isinya?
"Kenapa memilih Mas Gibran, mungkin karena melihat berbeda, muda dan melek teknologi, sehingga sesuai yang dinginkan para kader tersebut," imbuhnya membeberkan.
Kabar sarasehan Gibran - PAC PDI Perjuangan Banjarsari sampai ke kuping pengurus DPC partai.
Pengurus DPC PDI Perjuangan menyarankan supaya panitia meminta maaf.
Menanggapi hal tersebut, Yoga menyampaikan pihak Gibran hanya selaku pihak yang diundang dalam acara sarasehan.
"Panitianya siapa, pihak mas Gibran, menurut saya hanya diundang oleh para kader," tandasnya. (*)