Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Menolak Jadi Asisten Shin Tae-yong, Ternyata Inilah Alasan Dibalik Penolakan Fakhri Husaini

Beberapa waktu yang lalu PSSI akhirnya memilih Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia menggantikan Simon McMenemy.

PSSI
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini saat press conference sebelum melawan Iran. 

TRIBUNSOLO.COM - Beberapa waktu yang lalu PSSI akhirnya memilih Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia menggantikan Simon McMenemy.

Untuk menunjang pekerjaannya pelatih asal Korea Selatan ini mencari sosok asisten yang tepat untuknya.

Ranking FIFA Terbaru Negara ASEAN 10 Tahun Terakhir: Timnas Indonesia Merosot, PR Shin Tae-yong

Satu diantaranya adalah penunjukan mantan pelatih kepala Timnas U-19 Fakhri Husaini.

Namun atas penunjukanya mantan pelatih kepala Timnas Indonesia U-19 Fakhri Husaini mengambil sikap tegas dengan menolak jabatan sebagai asisten pelatih Shin Tae-yong.

Seperti diketahui, Federasi sepak bola Indonesia (PSSI) baru saja menunjuk sosok Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala dan mengarsiteki beberapa kelompok umur Timnas Indonesia.

PSSI sempat memberikan penawaran kepada Fakhri Husaini mengisi salah satu pendamping pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut.

Namun, pelatih asal Lhokseumawe, Aceh tersebut hanya mendapatkan informasi penawaran tersebut dari Direktur Teknik PSSI, Danurwindo.

"Beliau informasi disuruh (Sekjen PSSI) Ratu Tisha menyampaikan bahwa kalau Luis Milla jadi pelatih tidak akan ambil tim yang di bawahnya. Tapi kalau Shin Tae-yong bakal membawa asistennya U-23 sampai U-19,” kata Fakhri Husaini saat dikonfirmasi awak media, Selasa (7/1/2020).

Fakhri menegaskan, dirinya sangat keberatan jika hanya diberikan kepercayaan menjadi pendamping Shin Tae-yong.

Menurut Fakhri, ada pekerjaan lebih penting yang harus dilaksanakannnya dibanding hanya mengemban jabatan menjadi asisten pelatih.

“Bang Danur sampaikan saya masih jadi bagian dari Timnas U-19, tapi saya tanya sebagai apa? Kalau asisten pelatih dasarnya apa? Kalau cuma jadi asisten ngapain saya ke sana meninggalkan pekerjaan, meninggalkan keluarga," jelasnya.

Fakhri mengaku geram kepada PSSI yang hanya memberikan jabatan sebagai asisten pelatih.

Torehan prestasi yang sudah dihasilkan bersama Timnas Indonesia dianggap tidak menjamin posisinya.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan Fakhri Husaini geram dengan pengurus PSSI.

“Oh iya, karena pertimbangan itu mereka anggap saya tidak layak. Bang Danur tidak bisa jawab saat ditanya kenapa saya jadi asisten pelatih," tegas Fakhri.

Shin Tae-yong Latih Indonesia, Pelatih Vietnam: Kehadiranya Jadi Hal yang Bagus

Lebih lanjut, Fakhri mengaku bisa saja menerima tawaran menjadi asisten pelatih.

Namun, hal tersebut dianggap tidak menantang dan hanya mencari aman saja.

Fakhri mengaku sudah sering menerima tantangan dan hadangan berat terhadap pekerjaan yang diembannya.

Posisi asisten pelatih dinilai kurang menantang dan hanya berlindung dibalik pelatih kepala.

"Tapi kalau saya mau cari aman. Enak itu jadi asisten pelatih, Bebannya tidak ada. Tapi, masa saya terbiasa dengan beban yang berat itu,” jelas Fakhri.

Di sisi lain, Fakhri mengaku kecewa kepada PSSI yang hanya mengirimkan sosok Danurwindo yang menemuinya.

Sebab, dirinya tidak pernah mendapatkan undangan langsung bertemu dengan para petinggi PSSI.

“Kalau masalah kecewa, saya sih biasa aja. Yang saya kecewa itu caranya menyampaikan ini. Karena di sepak bola biasa terjadi, (Carlo) Ancelotti saja habis menang bersama Napoli langsung dipecat,” imbuh Fakhri Husaini.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kecewa dengan PSSI, Fakhri Husaini Tolak Jadi Asisten Pelatih Shin Tae-yong,

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved