Pilkada Solo 2020
Rakernas PDIP di Jakarta, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo Absen & Layangkan Surat, Ada Apa?
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo absen dan telah melayangkan surat izin tidak mengikuti Rakernas PDIP.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal menggelar Rakernas I dan HUT ke-47 di JiExpo Kemayoran Jakarta pada 10-12 Januari 2020.
Sejumlah Kader Banteng akan menghadiri rakernas tersebut, kecuali Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Rudy absen dan telah melayangkan surat izin tidak mengikuti Rakernas PDIP.
Hal tersebut dipastikan langsung oleh Sekretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa.
"Kita kader taat besok datang semua, kecuali Pak Ketua, Pak Rudy, beliau izin tidak berangkat," ujar Teguh kepada TribunSolo.com, Rabu (8/1/2020) malam.
"Beliau sudah menyampaikan seminggu yang lalu," imbuhnya membeberkan.
Walaupun Rudy tak hadir, sejumlah pengurus DPC PDIP tetap menghadiri rakernas partai.
Di antaranya, Teguh Prakosa, Bendahara DPC PDIP Solo Johni Sofyan, dan bakal calon wali kota Solo Achmad Purnomo.
"Nanti itu yang berangkat, saya sebagai Sekretaris DPC, dan ada juga mas Johni selaku Bendahara DPC," terang Teguh.
Pria yang menjadi bakal calon wakil wali kota itu mengaku tidak ada persiapan khusus sebelum datang ke Rakernas PDIP.
"Tidak ada persiapan," ujar Teguh.
• Pasangan Independen Bagyo-Supardjo Klaim sudah Kantongi 35 Ribu KTP Dukungan Maju Pilkada Solo
• Bakal Calon Wawali Solo Teguh Prakosa Singgung Lawan Banteng Seperti Kerbau, Sindir Siapa?
Sebut Kader Seperti Kerbau
Bakal calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menyebut dirinya dan Achmad Purnomo tengah melawan kader 'Kader Banteng Koyo Kebo (Kader Banteng Seperti Kerbau)'.
Meski tidak menyebut nama, namun selama ini 'bertarung' mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI-P, pasangan Purnomo-Teguh harus menghadapi bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang juga anak Presiden Joko Widodo.
Soal Itu disampaikan dalam Deklarasi Dukung Purnomo-Teguh Keluarga Besar Bolo Juang & B_TP Laweyan' di Suronalan RT 06 RW 08, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo, Rabu (8/1/2020).
Saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Teguh menampik perkataan 'kader banteng tapi kerbau' mengarah kepada Gibran.
"Saya tidak menyinggung, tidak ada yang saya singgung, saya tidak menyebutkan nama orang," ujar dia kepada TribunSolo.com, Rabu (8/1/2020).
Teguh menambahkan sebagai kader PDI Perjuangan harus tegak lurus dengan pimpinan, termasuk kepada Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
"Kalau yang namanya PDI Perjuangan, banteng matannya merah, moncongnya putih, ya, cuma satu saja pimpinannya, kalau di DPC PDI Perjuangan Kota Solo, ya, FX Hadi Rudyatmo," tutur dia.
• Seribuan Anggota Garuda Berikrar Dukung Purnomo-Teguh di Pilkada Solo, Teguh : Dapat Semangat Baru
"Kalau tegak lurus, ya harus mengikuti itu jangan semaunya sendiri," imbuhnya menekankan.
Teguh juga mengklarifikasi pernyataannya soal 'pertarungan antar banteng' yang disampaikannya.
Menurutnya, itu sebagai perwakilan tangisan masyarakat terhadap kondisi saat ini di Pilkada Solo 2020.
"Itu sebetulnya tangisan masyarakat bahwa kita tidak ada musuhnya, musuhnya, ya dari PDI Perjuangan," ucap dia.
"Soalnya partai lain sudah kita komunikasikan dan tidak ada lawan, lawannya tinggal satu, independen, itupun kalau tidak muncul sampai Februari selesai," tambahnya.
Kondisi tersebut berpotensi calon PDI Perjuangan melawan kotak kosong.
"Besok calon dari PDI Perjuangan akan melawan kotak kosong," ucap Teguh. (*)