Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tahun Baru Imlek 2020

Sambut Imlek, Klenteng Tien Kok Sie Solo Lepas 999 Burung dan Ikan Lele

Klenteng Tien Kok Sie Solo menggelar upacara mohon pengampunan atau lebih dikenal sebagai Pao Oen, Minggu (12/1/2020).

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM/ADI SURYA SAMODRA
Menjelang perayaan Imlek, sejumlah burung pipit dilepas di depan Klenteng Tien Kok Sie, Solo, Minggu (12/1/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Klenteng Tien Kok Sie Solo menggelar upacara mohon pengampunan atau lebih dikenal sebagai Pao Oen, Minggu (12/1/2020).

Upacara ini dilakukan warga Tionghoa dua minggu sebelum perayaan Tahun Baru Imlek untuk menolak bala.

Awalnya, mereka mengikuti doa massal yang dipimpin biksu sebelum melepas burung pipit dan ikan lele dalam jumlah tertentu. 

Rayakan Imlek, Sebanyak 4.000 Kue Keranjang Siap Dibagikan Dalam Grebeg Sudiro 2020

Burung pipit dan ikan lele yang dilepas ke alam masing-masing berjumlah 999 ekor. 

Burung pipit dilepas di halaman depan Klenteng Tien Kok Sie Solo, sedangakan ikan lele dilepas di aliran Sungai Bengawan Solo, Kali Pepe. 

Ketua Yayasan Klenteng Tien Kok Sie Solo, Sumantri Dana Waluya menyampaikan burung pipit yang dilepas bukan hanya berasal dari pihak klenteng. 

Beberapa warga Tionghoa juga menyumbangkan sejumlah burung pipit untuk dilepas ke alam.

Pecinan Solo Bersolek, 6 Lampion Shio Tikus Siap Meriahkan Perayaan Imlek 2020

"Klenteng menyiapkan 999 ekor, baik burung pipit ataupun ikan lele, tapi ada juga warga masyarakat yang ingin ikut melepas ke alam," ujar Sumantri, Minggu (12/1/2020).

Sumantri menambahkan, ada sejumlah aturan bagi warga yang ingin ikut menyumbang burung pipit atau ikan lele untuk dilepaskan dalam perayaan Pao Oen. 

31 Ucapan Selamat Imlek 2020, Tahun Baru China 2571, Lengkap Bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin

"Untung orang perorangan jumlah burung pipit atau ikan lele yang ingin disumbangkan untuk dilepaskan didasarkan pada perhitungan, yakni umurnya ditambah satu," terang dia. 

"Untuk suami-istri, melepasnya itu didasarkan pada penjumlahan umur mereka ditambah dua," imbuhnya membeberkan.

Sumantri menuturkan, jumlah 999 ekor burung pipit dan ikan lele dipilih karena berfilosofi.

Angkat Tema Bersinergi Merawat Kebhinekaan, Grebeg Sudiro Siap Semarakan Imlek di Solo

"Angka 999 bagi warga Tionghoa merupakan angka paling tinggi, dan kenapa tidak digenapkan 1.000 karena angka tersebut berarti nol," tutur dia.

"Kalau dalam hitungan angka sembilan adalah paling tinggi, kalau sudah masuk angka 10 itu dianggap nol," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved