Siswi Dikeluarkan karena Ucapan Ultah
SMP IT Nur Hidayah Solo yang Keluarkan Siswi karena Ucapan Ultah, Disdik Solo Arahkan Satu Hal Ini
Dinas Pendidikan (Disdik) Solo mendatangi SMP IT Nur Hidayah Solo untuk meminta penjelasan terkait siswinya yang dikeluarkan karena chatting.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO -- Dinas Pendidikan (Disdik) Solo mendatangi SMP IT Nur Hidayah Solo untuk meminta penjelasan terkait siswinya yang dikeluarkan karena mengirim chatting pada teman lelakinya, Senin (13/1/2020).
Adapun Disdik Solo mengarahkan pihak SMP IT Nur Hidayah Solo untuk membuat laporan tertulis soal kejadian pihak sekolah mengeluarkan siswi yang sempat membuat heboh.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar SMP Disdik Solo, Bambang Wahyono menyampaikan laporan yang dibuat sekolah akan ditujukan kepada sejumlah perangkat pemerintahan.
"Dinas mengarahkan supaya nanti membuat laporan tertulis hulu-hilir kronologinya," ujar Bambang.
"Itu akan diberikan kepada Wali Kota Solo yang tembusannya Kementerian PMK, Kementerian PPA, Gubernur, Komisi IV DPRD Solo, Polres, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas PPPAPM, Komite Sekolah, dan Yayasan," imbuhnya membeberkan.
Kepala SMP IT Nur Hidayah, Zuhdi Yusron menyampaikan pihaknya akan segera membuat laporan tertukis seusai arahan Disdik Solo.
"Kita membuat laporan sesuai arahan dinas, bahkan kita membuat laporan proses kronologi seperti apa," jelas Zuhdi.
"Itu nanti ditujukan kepada dinas terkait, wali kota, gubernur," tambanya.
Laporan tersebut akan dilampirkan sejumlah bukti penunjung terkait keputusan sekolah mengembalikan kembali siswi ke orang tuanya.
"Kita akan membuat itu dan itu ada sejumlah bukti, tapi itu tidak untuk konsumsi publik," tandasnya.
• Kronologi Siswi SMP di Solo yang Dikeluarkan karena Ucapan Ultah, Memprihatinkan Setelah Viral
• Minta Kejelasan, Pejabat Disdik Datangi SMP IT Nur Hidayah Solo yang Keluarkan Siswi karena Chatting
Sempat Viral
Sebelumnya, kabar yang menyebut salah satu SMP di Solo mengeluarkan siswinya karena mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman sekolah laki-lakinya viral di media sosial.
TribunSolo.com melakukan penelusuran terkait kabar yang beredar tersebut dan sekolah yang dimaksud ialah SMP IT Nur Hidayah Solo. .
Pihak sekolah membenarkan telah menyerahkan kembali salah seorang siswi kepada orang tuanya.
Namun, Kepala SMP IT Nur Hidayah Solo, Zuhdi Yusroni kurang berkenan untuk membuka secara gamblang kronologis kejadian tersebut.
Itu dilakukan untuk menjaga nama baik siswi tersebut.
"Mohon maaf, saya tidak bisa menjelaskan secara keseluruhan kronologisnya untuk menjaga nama baik siswi," ujar Zuhdi kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/1/2020).
"Terlebih lagi, siswi tersebut telah kembali bersekolah di tempat yang baru," imbuhnya membeberkan.
Zuhdi menegaskan pihak sekolah telah melakukan penindakan secara prosedur yang ada.
"Itu harus kita lakukan untuk menegakkan kedisiplinan juga, siswi sudah menerima dan sudah pindah," tegas dia.
"Kami juga telah memberikan surat keterangan agar membantu dia untuk melanjutkan pendidikannya," tambahnya.
• KPAI Sebut Sekolah Berlebihan Keluarkan Siswi karena Ucapan Ultah, Disdik Solo : Sekolah Swasta Beda
• Siswi di Solo Dikeluarkan karena Chatting Lawan Jenis, Disdik: Setiap Sekolah Punya Tata Tertib
Ketidakdisiplinan siswi tersebut bukan hanya soal pengucapan selamat ulang tahun kepada teman sekolah laki-lakinya.
"Bukan hanya itu, ada tindak ketidakdisiplinan lain yang muncul sejak kelas VII, jadi bukan soal itu saja sebenarnya," tutur Zuhdi.
"Bahkan, sebenarnya sejak kelas VII sudah kami bina siswi tersebut sampai kelas VIII," imbuhnya.
Poin tindak ketidakdisiplinan yang dilakukan telah terakumulai dan sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan.
Hal itulah yang membuat siswi harus diserahkan kembali kepada orang tuanya.
"Akumulasi pelanggaran bisa dibuktikan lewat riwayat panjang bukti sidang, dan proses pembinaan yang telah dilakukan," ujar Zuhdi.
"Itu membuat kami harus menyikapinya karena itu soal kedisiplian bisa berakibat ke siswa lain bila tidak ada penegakkan kedisiplinan," imbuhnya. (*)