RS Panti Waluyo Solo Tak Layani BPJS
Begini Penampakan RS Panti Waluyo Solo yang Tak Lagi Melayani Pasien BPJS, Tak Ada Antrean Mengular
Akibat tidak lagi menerima pasien BPJS Kesehatan, RS Panti Waluyo Solo tampak lengang karena antrean tidak lagi mengular.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO -- Rumah Sakit Panti Waluyo Solo sudah tidak menerima pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kesehatan per Januari 2020.
Kenyataan itu memberikan dampak yang cukup signifikan untuk jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit tersebut per harinya.
Dari pantauan TribunSolo.com, kondisi Rumah Sakit Panti Waluyo Solo yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, tampak lengang.
Antrian pasien rawat jalan yang biasanya tampak mengular hingga beberapa jam.
Namun kini tak lagi tampak antrean mengular dan menunggu berjam-jam untuk mendapatkan layanan di rumah sakit.
Melorotnya jumlah kunjungan dibenarkan Kepala Bagian Humas dan Pemasaran Rumah Sakit Panti Waluyo Solo, drg F A Titis Pamungkas.
Titis Pamungkas mengungkapkan, jumlah kunjungan pasien rawat jalan mengalami penurunan.
Itu terjadi semenjak rumah sakit tidak lagi menerima pasien BPJS Kesehatan.
• RS Panti Waluyo Kehilangan 80 Persen Pasien BPJS Rawat Jalan, Sehari Kunjungan Bisa 700-800 Orang
• Dampak BPJS Putus Kerjasama dengan RS Panti Waluyo, Ada Pasien BPJS Rela Bayar Mandiri Pemeriksaan
"Jadi kalau dulu sewaktu masih menerima pasien BPJS, jumlah pasien kami, terutama di rawat jalan bisa sampai 800 sehari," ujar Titis kepada TribunSolo.com, Sabtu (18/1/2020).
"Tapi sekarang kami di angka 200 per harinya karena melayani pasien umum dan asuransi lain yang bekerjasmaa dengan kami," imbuhnya membeberkan.
• Pasien BPJS Kesehatan Rujukan RS Panti Waluyo akan Dialihkan ke RS Lain
• Mulai Januari 2020 RS Panti Waluyo Tak Layani Pasien BPJS Kesehatan, Ini Sebabnya
Penurunan jumlah kunjungan pasien yak hanya berlaku di rawat jalan, namun juga di rawat inap.
Penurunannya sampai 50 persen dari jumlah saat runah sakit masih diperbolehkan menerima pasien BPJS.
"Rawat inap sekarang dalam satu hari 30-50 pasien, dulu bisa sampai 80 pasien," tutur Titis.
"Penurunan di rawat inap tidak terlalu kentara, tapi untuk yang rawat jalan terlihat lengang," pungkasnya. (*)