Berita Terbaru Klaten
Cerita Warga Rela Patungan Demi Gali Terowongan Kuno di Klaten: Sumbang Hewan Ternak untuk Konsumsi
"Warga guyub rukun, serta saling membantu dalam penggalian terowongan tersebut," papar Danang, Sabtu (18/1/2020).
Laporan wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Demi mengembangkan temuan Terowongan Kuno di Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten warga rela untuk patungan melakukan penggalian.
Warga melakukan gotong - royong untuk mengembangkan terowongan tersebut sejak Desember 2019 lalu.
Warga setempat Danang (54) mengatakan, penggalian itu dilakukan murni atas inisiatif warga sekitar untuk mengembangkan penemuan terowongan kuno tersebut.
• Terowongan Kuno Klaten Banjir Kunjungan, Warga Pasang Garis Pengaman Waspada Kecelakaan
• Kisah di Balik Penemuan Terowongan Zaman Belanda di Cokro Klaten, Merayap 17 Meter dan Bawa Senapan
"Warga guyub rukun, serta saling membantu dalam penggalian terowongan tersebut," papar Danang, Sabtu (18/1/2020).
Saat melakukan kegiatan kerja bakti ini warga membantu dengan berbagai cara termasuk memasak hewan ternak yang mereka miliki untuk dikonsumsi warga bersama.
"Ada yang ngasih ayamnya lah, ada yang ngasih kambing lah, ada aja yang ngasih sesuatu untuk konsumsi kita," tambah Danang.
Ditanya soal status kepemilikan terowongan kuno tersebut, Danang mengaku bahwa terowongan tersebut sebenarnnya diatas kepemilikan lahan miliknya dan warga lainya.
Tetapi Danang mengatakan, dia dan warga sudah sepakat terowongan ini dijadikan objek wisata baru dan bisa meningkatkan perekonomian warga.
"Terowongan ini sebenarnnya berada di tanah saya dan warga lain, tapi saya dan warga sudah sepakat terowongan kami gali bukan karena untuk kepentingan pribadi, melakukan untuk kepentingan seluruh warga disini," ucap Danang.
Mereka ingin mengembangkan pariwisata di Dukuh Cokro Kembang.
Keberadaan terowongan kuno ini dekat dengan Pasar Rakyat Cokro Kembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.
Terowongan ini diduga tersambung dengan Pasar Rakyat Cokro Kembang yang dahulu adalah bekas Pabrik Gula Tjokro. (*)