Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Cari Buronan Narkoba, Pemuda Satu Kampung Malah Kena Ciduk, Begini Cerita Dibaliknya

Dalam kasus ini sebanyak 29 orang pemuda dari satu kampung terjaring razia narkoba yang dilakukan Ditnarkoba Polda Lampung.

(KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA)
Para pemuda yang terjaring razia narkoba Ditnarkoba Polda Lampung, Jumat (17/1/2020). Razia digelar ketika aparat mendapat informasi di Kampung Ampai, Bandar Lampung marak peredaran narkoba saat menggerebek buronan bandar narkoba. (Foto: Humas Polda Lampung) 

Lima orang tersangka dibawa menggunakan bus BNN dan barang bukti narkoba dibawa tiga mobil dengan dikawal ketat puluhan anggota BNN bersenjata lengkap.

Kepala Kejari Tasikmalaya Lila Agustina bersama jajarannya langsung menerima penyerahan tersangka dan barang bukti di halaman kantor Kejari pada Senin pagi.

Para tersangka langsung diperiksa kembali dalam proses tahap II di Kejaksaan sebagai kelengkapan berkas acara pemeriksaan (BAP).

"Kita terima lima orang tersangka pabrik narkoba di Kawalu Tasikmalaya beserta barang bukti dari BNN. Mereka dituntut hukuman mati," jelas Lila saat dimintai keterangan, Senin (20/1/2020).

Lima tersangka beserta barang buktinya merupakan pelimpahan tahap II kasus hukum pabrik pembuatan narkoba jenis pil PCC yang digerebek BNN akhir tahun 2019.

Bukti yang diterima dari BNN sebanyak tiga mobil jenis Daihatsu Grand Max berisi bahan pembuatan narkoba.

Sedangkan 8 unit mesin produksi dititipkan di Rumah Penyimapanan Barang Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Bandung.

Soalnya, kalau dibawa nanti ke persidangan di Pengadilan Tasikmalaya tak memungkinan karena barangnya berukuran besar.

"Para tersangka disangkakan Pasal 114 ayat (2) jo.Pasal 132 ayat (1) Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana mati," tambah Lila.

Lila menambahkan, nantinya persidangan akan digelar di Pengadilan Kelas II B Tasikmalaya dengan jaksa penuntut merupakan tim gabungan.

 2 Hektare Ladang Ganja Ditemukan BNN di Medan, Sekitar 7.500 Batang Pohon Langsung Dimusnahkan

Jumlah tim sebanyak delapan orang terdiri dari 4 jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Agung dan 4 JPU dari Kejari Tasikmalaya.

"Saya pun nantinya akan tergabung dalam tim dan akan ikut turun tangan. Kita akan secepatnya melimpahkan ke pengadilan. Paling lama waktu penahanan di Kejaksaan selama 20 hari ke depan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Subdit Psikotropika BNN Komisaris Besar Polisi Sri Ana menjelaskan, kelima tersangka ini telah terbukti sebagai pelaku pembuatan narkoba di pabrik Pil PCC yang digerebek di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, akhir tahun lalu.

Dari sembilan orang yang diamankan, sesuai hasil penyidikan lebih lanjut, terbukti lima orang ditetapkan sebagai tersangka.

Sedangkan, empat orang lainnya dibebaskan karena tidak cukup bukti untuk dijadikan tersangka. Mereka tak terbukti terlibat jaringan narkoba jenis ini sesuai hasil penyidikan.

Saat ini BNN juga sedang mencari lima orang pelaku lainnya yang kini masuk ke daftar pencarian orang (DPO).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved