5 Fakta Dibalik Arya Permana Turunkan Berat Badan hingga 109 Kg, Ditangani 13 Dokter hingga Operasi
Pada 2016, Arya sempat mengalami kenaikan berat badan sampai 189.5 kg saat dibawa ke rumah sakit.
Dalam acara tersebut Arya menjelaskan kesulitan ketika mengalami obesitas. Dia tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
Ketika berat badannya mencapai 192 kg, saat itu Arya mengaku tidak makan nasi hanya makan enam mi instan dan sekitar 20 minuman kemasan.
"Dulu sih makan mi instan sama minuman kemasan, setiap hari, mi instan bisa enam bungkus perhari, minuman kemasan 20 (sachet)," ucap Arya.
3. Jalani operasi pengecilan lambung

Pada Juni 2017, Arya berat badan Arya sempat turun dari 192 kg menjadi 83 kg.
Arya juga menjalani operasi pengecilan lambung di rumah sakit Omni Alam Sutera, Tangerang, Banten.
Arya mengatakan, dirinya bisa dioperasi karena diajak oleh salah satu wartawan Inggris.
"Dulu sih diajak sama salah satu wartawan dari Inggris. Di ajak ke rumah sakit, di situ ketemu dokter dan disarankan untuk operasi," kata Arya.
Arya mengatakan operasinya tidak dipungut biaya sama sekali. Selain itu dia juga menjaga pola makan supaya tidak mudah lapar.
"Kalau dulu kan sedikit-sedikit masih lapar, tetapi sekarang sudah kebiasaan," ujar Arya.
Dia juga tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung minyak dan gula. Selain itu Arya mengaku tidak mengkonsumsi obat-obatan diet dan tidak berpuasa.
• Penjual Online Shop Solo yang Tiduri Pelanggan di Bawah Umur Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
4. Sempat masuk rekor MURI
Pada April 2017 lalu, Arya menjadi orang termuda di dunia yang menjalani operasi lambung selama lima jam.
Sebelum melakukan operasi, Arya mendapat penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Arya mendapat rekor sebagai anak paling berat sedunia.
Kurang dari dua tahun kemudian dan setelah dokter dari Rumah Sakit Omni di Jakarta mengeluarkan sebagian besar perutnya, Arya akhirnya bisa kembali ke sekolah.