Pilkada Solo
Singgung Isu SARA dan Hoaks Jelang Pilkada Solo 2020, Bacawali Gibran : Itu Sudah Bukan Zamannya
Gibran Rakabuming Raka menilai saat ini sudah bukan zamannya untuk menyebar hoaks maupun isu-isu yang bersinggungan dengan SARA.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
lihat foto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bakal Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menilai saat ini sudah bukan zamannya untuk menyebar hoaks maupun isu-isu yang bersinggungan dengan SARA.
Termasuk, saat penyelenggaraan Pilkada Solo 2020.
"Sekarang belum panas tapi mendekati pemilihan biasanya dipanaskan lagi, saya tidak ingin seperti itu," ujar dia dalam 'Ngobrol Bareng Gus Maksum Faqih Ketua Gawagis Nusantara bersama Mas Gibran' di Rumah Budaya Ndalem Padmosusastran, Solo, Senin (27/1/2020).
Gibran menuturkan sudah saatnya penyelenggaraan pesta demokrasi diisi oleh perang wacana maupun gagasan para calon kepala daerah.
"Makanya saya bilang, kalau ada Pemilu, Pilkada, Pilpres atau apapun itu yang ditonjolkan perang wacana, perang gagasan, perang visi-misi, perang program-program," tutur dia.
"Tidak hanya melempar isu-isu negatif, menyebarkan hoaks, kampanye hitam, itu sudah tidak zamannya," imbuhnya membeberkan.
Politisi muda PDI Perjuangan itu menilai anak-anak muda saat ini ingin adanya perang wacana maupun gagasan para calon kepala daerah dalam pesta demokrasi.
"Kita anak muda inginnya perang gagasan, jadi pesta demokrasi, jadi benar benar pesta," kata Gibran.
• Jelang Pilkada Solo, Spanduk Gibran-Joko Santosa Bertebaran, Ada yang Berada di Dekat Rumah Jokowi
• Gelar Pentas Setuponan, Cucu Presiden Soekarno Paundra Bantah Terkait Pilkada Solo 2020
"Sehingga, masyarakat bisa mengevaluasi dan menilai calon-calon yang ada sebenarnya punya program tidak, programnya pas atau tidak buat Kota Solo," tambahnya.
Gibran berharap masyarakat jangan sampai dialihkan isu-isu negatif yang menyeruak di tengah penyelenggaraan pesta demokrasi, termasuk di Pilkada Solo 2020.
"Jangan sampai kita dialihkan ke isu-isu yang negatif terus, kita jadikan anak muda biar senang politik, jangan sampai waktu pemilihan menjadi situasi yang menakutkan," harap dia.
"Kembali lagi perang wacana, perang gagasan, perang visi-misi, perang program-program, itu dievaluasi, dikorek luar-dalamnya, calon-calonnya seperti apa," pungkasnya. (*)
