Berita Solo Terpopuler: Demokrat Solo Mantap Dukung Gibran hingga Kisah WNI Asal Solo Terpapar ISIS
Rangkuman berita lokal Kota Solo populer TribunSolo.com, Kamis (6/2/2020): Demokrat Solo Mantap Dukung Gibran hingga Kisah WNI Asal Solo Terpapar ISIS
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Berikut rangkuman berita lokal di Kota Solo terpopuler TribunSolo.com, Kamis (6/2/2020).
Simak rangkuman selengkapnya di bawah ini:
Trauma Putrinya Dibawa ke Suriah, Ibu Larang Anak Beroganisasi
Warjinem (50) belum bisa melupakan tragedi yang mengiris-iris hatinya.
Ya, putri sulungnya DI, dibawa kabur oleh menantunya ke Suriah tanpa sepengetahuan keluarganya pada 2014 lalu.
Menantunya mengajak putri kesayangannya beserta dua cucunya ke Timur Tengah guna bergabung dengan kelompok teroris ISIS.
Peristiwa tersebut menjadi tragedi dalam keluarganya yang begitu membekas dalam benak Warjinem beserta suaminya, Paidin (53).
Sejak saat itu anak dan cucunya hidup terlunta-lunta sehingga kini berada di sebuah pengungsian di daerah Provinsi Hasakah, Suriah.
Warjinem pun mengiba ke Presiden Indonesia, Jokowi, yang disebutnya sama-sama wong Solo.
"Kami memohon kami orang Solo se-daerah," harap dia saat ditemui TribunSolo.com dikediamannya di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Rabu (6/2/2020).
"Saya ingin memohon, Pak (Jokowi) tolong Pak, saya orang Solo warganya (agar) dibantu. Anak saya diambil, dia perempuan tidak tahu apa-apa," aku dia.
Dukung Gibran, Demokrat Ingin Pemerintahan yang Fresh
DPC Partai Demokrat Kota Surakarta menyatakan dukungannya terhadap bakal calon wali kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020.
Ketua DPC Partai Demokrat Surakarta, Supriyanto mengatakan, dukungan Demokrat Surakarta terhadap Gibran tersebut tidak lepas dari restu Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, SBY, kata Supriyanto secara lisan telah menyampaikan dukungan itu melalui DPD Partai Demokrat Jateng.
"Kami konsisten sejak awal terkait dukungan kepada Mas Gibran. Dan, jauh-jauh hari sudah kami meminta izin kepada DPP melalui DPD Jateng," kata Supriyanto kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/2/2020).
Supriyanto mengatakan, komitmen untuk mendukung putra sulung Presiden Jokowi itu sudah dilakukan sejak enam bulan lalu.
Pihaknya telah mensosialisasikan ke struktur dari tingkat kota, kecamatan, PAC, ranting untuk mendukung Gibran.
RSUD Bung Karno Solo Belum Bisa Layani Pasien BPJS Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Solo belum bisa melayani pasien BPJS Kesehatan hingga awal Februari 2020.
Terlebih lagi, sebuah selebaran pengumuman pembatalan kerja sama antara BPJS Kesehatan dan RSUD Bung Karno Solo pun tersebar di media sosial.
Dari pantauan TribunSolo.com, selebaran tersebut pun tertempel di pintu masuk rumah sakit.
Pembatalan kerja sama itu karena rumah sakit yang berlokasi si Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo itu belum terakreditasi.
Akreditasi rumah sakit memang menjadi satu persyaratan yang perlu dimiliki agar bisa lulus kredensialing dan bekerjasama sama dengan BPJS Kesehatan.
Selain itu, akreditasi juga sebagai jaminan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Bung Karno Solo, Bintang Setia Nusantara menjelaskan awalnya pihaknya sudah mendapat persetujuan langsung BPJS untuk melayani pasien jaminan kesehatan nasional (JKN).
Demi Cukupi Kebutuhan Putrinya di Suriah, Orangtua Rela Makan Seadanya
Warjinem (50) dan Paidin (53) rela makan seadanya agar bisa menabung untuk anaknya dan dua cucunya yang saat ini bertahan hidup di pengungsian di Suriah.
Orangtua dari DI yang dibawa kabur suaminya ke Suriah demi bergabung dengan kelompok teroris ISIS sekira tahun 2014, melakukan laku prihatin bertahun-tahun ini karena kondisi putri sulung mereka.
Warjinem dan Paidin hanya makan nasi ditaburi kecap yang dipadukan dengan sambal semata.
Tak ada lauk pauk istimewa, seperti orang biasanya ketika menyantap makanan sehari-hari.
Adapun saat ini DI diduga tinggal di sebuah penampungan pengungsi eks ISIS di daerah Provinsi Hasakah, Suriah bersama kedua anaknya.
Warjinem mengatakan DI dan dua anaknya kesulitan makan karena kebutuhan bahan pokok yang dijual di penampungan mahal.
Permintaan Ibu yang Putrinya Dibawa Gabung ISIS
Warjinem (50) tak bisa menyembunyikan sedihnya tatkala menceritakan putri sulungnya di rumah sederhananya yang berukuran 3 x 5 meter persegi yang berada di daerah Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo.
Bagaimana tidak, putri sulungnya berinisial DI (30) dibawa kabur oleh sang menantu ke negara Suriah untuk bergabung ke kelompok teroris ISIS.
Padahal, menurut Warjinem, anaknya itu tidak tahu apa-apa soal bergabung dengan ISIS.
Yang membuat Warjinem nelangsa, saat dibawa kabur ke Suriah itu, DI sebenarnya tengah hamil tua anak pertamanya.
Warjinem dan suaminya, Paidin (53) bahkan tidak tahu secara pasti waktu keberangkatan DI dan suaminya ke Suriah.
“Mungkin itu terjadi tahun 2014, pada waktu itu anak saya sedang hamil tua anak pertamanya,” tutur Warjinem kepada TribunSolo.com, Kamis (6/2/2020).
“Itu tanpa sepengetahuan keluarga,” imbuhnya membeberkan.
Pertemuan DI dengan suaminya yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur itu berawal dari pengajian di sebuah pondok pesantren daerah Sukoharjo.
(*)