Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Soloraya Populer: Leptospirosis Serang Warga Karanganyar hingga Keracunan Massal di Al Hikam

Rangkuman berita lokal Soloraya terpopuler TribunSolo.com, Kamis (6/2/2020): Leptospirosis Serang Warga Karanganyar, Keracunan Massal di Al Hikam.

Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM/RYANTONO PUJI SANTOSO
Siswi SMP Al Hikam yang keracunan diduga lantaran mengonsumsi makanan dari sekolah, Kamis (6/2/2020). 

TRIBUNSOLO.COM - Berikut rangkuman berita lokal di Soloraya yang terpopuler di TribunSolo.com, Kamis (6/2/2020).

Simak selengkapnya di bawah ini:

Gejala Leptospirosis yang Serang 5 Warga Karanganyar

Lima warga Kabupaten Karanganyar meninggal dunia akibat penyakit Leptospirosis atau kencing tikus.

Berdasarkan data yang dihimpun Tribunjateng.com seperti dikutip TribunSolo.com, dari awal Januari 2020 hingga saat ini terdapat sejumlah 7 kasus Kencing Tikus yang tersebar di Kecamatan Colomadu, Jaten, Tasikmadu, Gondangrejo dan Kebakkramat.

"Total ada tujuh kasus, lima orang meninggal dunia."

"Mereka tersebar di Desa Kaling Kecamatan Tasikmadu, Desa Gawanan Kecamatan Colomadu, Desa Wonorejo dan Tuban Kecamatan Gondangrejo dan yang terakhir di Desa Alas Tuo Kecamatan Kebakkramat," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Karanganyar, Katarina Iswati saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (5/2/2020).

Sambungnya, dua warga asal Jaten dan Klodran Colomadu saat ini sudah pulih setelah mendapatkan perawatan medis.

Dikatakannya, guna pencegahan pihaknya sudah melakukan epidemiologi di lokasi penyebaran kencing tikus dan melakukan sosialisasi serta ceramah klinik kepada warga setempat.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Fakta-fakta soal Kasus Produksi Ayam Tiren

Polisi di Boyolali mengungkap kasus produksi ayam tiren di Dukuh Sampetan RT 05/04, Desa Sampetan, Kecamatan Gladaksari, Boyolali.

Kapolsek Ampel, AKP Margono mengatakan, diketahui pada Senin (27/1/2020), pelaku bernama Fitriyani (32) warga Dukuh Sampetan RT 05/04, Desa Sampetan, Kecamatan Gladaksari, Boyolali.

Berikut fakta-faktanya yang dirangkum TribunSolo.com:

BACA SELENGKAPNYA >>>

Cara Bedakan Daging Ayam Tiren dengan Daging Ayam Segar

Polisi membekuk produsen ayam tiren Fitriyani (32) warga Dukuh Sampetan RT 05 RW 04, Desa Sampetan, Kecamatan Gladaksari, Boyolali.

Pelaku memasarkan ayam tiren dagangannya di kawasan pasar yang berada di wilayah Ampel atau Gladagsari.

Untuk membedakan kondisi ayam tiren dan ayam segar ada tips dari peternak ulung asal Boyolali, Sutrisno.

Dia merupakan pengusaha ayam ternak yang sudah belasan tahun berkecimpung di bidang tersebut.

Sutrisno mengatakan, ada perbedaan mendasar pada kondisi ayam segar dan tiren atau ayam bangkai.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Insiden Keracunan Massal Dialami Ratusan Siswa Al Hikam

Pihak Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Al Hikam meliburkan siswa mereka satu hari atas dampak insiden keracunan massal yang dialami ratusan siswa SDIT Al Hikam dan SMPIT Al Hikam, Kamis (6/2/2020).

Sekretaris 2 Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Al Hikam Kholid Ismail mengatakan, Yayasan mengeluarkan kebijakan meliburkan siswanya selama satu hari akibat kejadian keracunan tersebut.

"Iya kami liburkan dan kami juga sudah melakukan evakuasi terkait kejadian tersebut," jelas Kholid kepada TribunSolo.com, Kamis (6/2/2020).

Pihaknya berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan meminta maaf pada wali murid atas kejadian ini.

"Kami meminta maaf, Kejadian ini tidak kami harapkan dan tidak menduga bisa terjadi dugaan keracunan," papar Kholid.

Pihaknya mengaku sudah melakukan evakuasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Sekolah juga tidak menyangka ada kejadian di luar dugaan terkait ratusan siswa yang keracunan tersebut.

Pihaknya mengatakan, sebelum makan siang ada snack untuk siswa saat istirahat

BACA SELENGKAPNYA >>>

Pimpinan PP Al Hikam Minta Maaf soal Insiden Keracunan Massal

Pihak Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Al Hikam meminta maaf atas insiden keracunan massal yang dialami ratusan siswa SDIT Al Hikam dan SMPIT Al Hikam diduga karena mengkonsumsi makanan dari sekolah.

Sekretaris 2 Yayasan Pondok Pesantren Terpadu Al Hikam, Kholid Ismail mengatakan, pihaknya meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Kami meminta maaf, kejadian ini tidak kami harapkan dan tidak menduga bisa terjadi dugaan keracunan," papar Kholid kepada TribunSolo.com, Kamis (6/2/2020).

Pihaknya mengaku sudah melakukan evakuasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Sekolah juga tidak menyangka ada kejadian di luar dugaan terkait ratusan siswa yang keracunan tersebut.

Pihaknya mengatakan, sebelum makan siang ada snack untuk siswa saat istirahat

Diduga keracunan siswa dari memakan snack tersebut.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved