Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kisah Kakak Adik di NTT yang Tinggal Tanpa Orang Tua hingga Tak Sekolah karena Bajunya Robek

Tempat tinggal dua bocah itu hanya beratap dan berdindingkan daun lontar. Rumah mereka hanya berlantai tanah.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
(KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS)
Foto : Foto : Jekson Manuain, seorang guru SDN Oelasin saat menyambangi gubuk reyot milik Fernandus dan Yunita, Jumat (31/1/2020). 

TRIBUNSOLO.COM -  Fernandus T Adu (13) dan Yunita Adu (11) murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Oelasin, Desa Oelasin, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, NTT, harus tinggal di sebuah gubuk reyot tanpa orangtua.

Ayah dan ibu mereka tidak jelas keberadaannya.

Tempat tinggal dua bocah itu hanya beratap dan berdindingkan daun lontar.

Rumah mereka hanya berlantai tanah.

Di gubuk reyot itu, keduanya hidup tanpa penerangan listrik.

Nyaris Gagal Nikah, Ini Kisah Sedih Calon Pengantin di Natuna, Resepsi Dekat Karantina Virus Corona

Kisah Sandal Rp 3.000 yang Terkenal Gara-gara Dipakai untuk Selundupkan Sabu-sabu ke Rutan Solo

Ketika malam, gubuk itu hanya diterangi satu lampu senter.

Agar bisa beli beras untuk makan, kakak-adik ini harus bekerja di tetangga.

"Setiap hari mereka bantu-bantu di tetangga. Menyayatkan hati memang melihat kondisi mereka ini," ungkap Jekson Manuain, guru SDN Oelasin, kepada Kompas.com saat dihubungi, Sabtu (8/2/2020).

Jekson sudah mengunjungi rumah kedua bocah itu pekan lalu. Kondisi gubuk mereka memang sangat memprihatinkan.

Foto : Foto : Jekson Manuain, seorang guru SDN Oelasin saat menyambangi gubuk reyot milik Fernandus dan Yunita, Jumat (31/1/2020).(KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS)
Foto : Foto : Jekson Manuain, seorang guru SDN Oelasin saat menyambangi gubuk reyot milik Fernandus dan Yunita, Jumat (31/1/2020).(KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS) ()

Tempat tidur mereka pakai kayu dan beralaskan karpet yang sudah lusuh dan robek. 

"Mereka tidak nyaman tidur karena angin masuk lewat lubang-lubang dinding gubuk. Tambah lagi kalau hujan, keduanya begitu sengsara. Saya berharap, semoga banyak tangan yang peduli dengan kedua anak ini," harap Jekson.

Kondisi Fernandus dan Yunita diketahui Jaksen setelah keduanya lebih dari satu pekan tidak masuk sekolah.

Kisah Sandal Rp 3.000 yang Terkenal Gara-gara Dipakai untuk Selundupkan Sabu-sabu ke Rutan Solo

Kisah Warjinem & Paidin Rela Makan Nasi Ditaburi Kecap, Demi Anak & Cucunya Bertahan Hidup di Suriah

Jekson yang merupakan wali kelas Fernandus, berinisiatif mencari tahu alasan muridnya tak bersekolah.

Belakangan Fernandus mengaku tidak sekolah karena seragamnya robek hingga tidak bisa digunakan lagi.

Sang guru pun membelikan seragam baru untuk dua muridnya.

Jekson mengingatkan Fernandus dan Yunita agar terus bersemangat menuntut ilmu.

"Minggu ini Fernandus dan Yunita sudah kembali bersekolah. Keduanya bisa belajar lagi di sekolah," kata Jekson.

(Nansianus Taris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kakak-Adik di NTT yang Tak Sekolah karena Bajunya Robek, Tinggal Tanpa Orangtua dalam Gubuk Reyot"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved