Virus Corona
Sempat Diobservarsi di Natuna, WNI Asal Klaten Dinyatakan Sehat dan Bebas dari Virus Corona
Sempat diobservarsi di Natuna, akhirnya warga Tulung, Hilyatu Millati Rusdiyah (33), yang sempat tertahan di Wuhan, China, dinyatakan bebas,
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sempat diobservarsi di Natuna, akhirnya warga Tulung, Hilyatu Millati Rusdiyah (33), yang sempat tertahan di Wuhan, China, dinyatakan bebas dari Virus Corona.
Saat ditemui TribunSolo.com, ia mengaku sangat bahagia bisa kembali ke kampung kelahiran dan berkumpul dengan keluarga.
"Saya sangat bahagia, saya bisa kembali ke kampung kelahiran saya dan berkumpul dengan keluarga," ungkap Milla, Senin (17/2/2020).
• Virus Corona Menyebar, Geng Kriminal di Hongkong Curi Tisu Toilet
Diketahui, Milla sempat tertahan di Natuna untuk menjalani observarsi selama 14 hari.
Selama 14 hari ia harus berpisah dengan sang suami Ahmad Syaiffudin Zuhri (35) dan anak semata wayang.
Ia mengatakan selama ia berada di Natuna, ia masih bisa berkomunikasi dengan keluarga.
• Aplikasi dari China Ini Diklaim Bisa Deteksi Orang Terkena Virus Corona, Bagaimana Cara Kerjanya?
"Selama saya menjalani observarsi di Natuna, saya masih bisa menghubungi keluarga saya di sini," kata milla.
Ia mengaku setelah ia dinyatakan sehat dan terbebas dari Virus Corona, ia diberikan surat pernyataan dari pemerintah bahwa dirinya dinyatakan sehat dan terbebas dari virus mematikan itu.
"Setelah saya dinyatakan sehat dan terbebas dari virus itu, saya diberikan surat pernyataan sehat dari pemerintah," aku dia.
• Ada 139 Kasus Kematian Baru, Ini Jumlah Koban Meninggal Akibat Virus Corona
Mahasiswi Doktoral tingkat akhir di Administrasi Bisnis Chongqing University, Kota Chongqing, ini berharap masyarakat tidak takut kepada dirinya.
"Saya berharap, masyarakat jangan takut dengan kehadiran saya dan warga Indonesia lainnya yang sempat terjebak di Wuhan, kami di sini sudah dinyatakan bebas dari virus tersebut oleh Kementerian Kesehatan," harapnya kepada masyarakat. (*)