Sering Makan Sabun hingga Sakit, Tiga Kakak Beradik di Tapanuli Terbengkalai Setelah Orangtua Cerai
Kurangnya perhatian keluarga dan orang tua, tiga bocah bersaudara di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara terbiasa memakan sabun.
TRIBUNSOLO.COM - Nasib tiga kakak beradik di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara memprihatinkan.
Pasalnya kondisi ekonomi membuat mereka kurang asupan gizi.
• Berawal dari Dendam, Kakak Beradik Aniaya Siswa SD di Mojokerto hingga Tewas
Kurangnya perhatian keluarga dan orang tua, tiga bocah bersaudara di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara terbiasa memakan sabun.
Mirisnya, si bungsu sampai menderita sakit, tubuhnya tidak seperti lazimnya anak seusianya.
Kurus dan seperti anak kekurangan gizi.
Adalah Nofriani (11), Yuliana (9) dan Andika (4). Tiga bocah bersaudara ini dilahirkan seorang ibu bernama Ratima Siregar (45) dan ayah Rosul Lubis (48).
Sayang, ayah dan ibu mereka berpisah sejak tiga tahun lalu. Ratima meninggalkan suami dan ketiga anaknya.
Akhirnya, tiga bersaudara ini hidup bersama ayah dan neneknya di Desa Muaratais II, Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan.
"Ibu mereka sudah tiga tahun meninggalkan suami dan anak-anaknya. Jadi mereka tinggal bersama saya dan ayahnya," kata Suryani Batubara (75) nenek ketiga bocah tersebut saat ditemui di kediamannya, Selasa (25/2/2020).
• Meski Tak Unggah Foto Raffi Ahmad, Caca Tengker Beri Ucapan Ultah untuk Nagita Slavina & Kakak Ipar
Awal mula makan sabun
Suryani mengaku, kebiasaan memakan sabun mulanya hanya dilakukan cucunya si sulung Nopriani. Lalu, Nopriani mengajarkan kepada kedua adiknya.
"Memang begitu, sudah sering sekali. Padahal kalau makan saya kasih, tapi tetap saja dia mencari sabun dan memakannya. Kemudian diajarkannya kepada adiknya," ucap Suryani.
Nurkholila Lubis, bou (bahasa batak;adik perempuan ayah) mereka menceritakan, kebiasaan ketiganya memakan sabun mulai terkuak setelah si bungsu Andika mengalami sakit dan dibawa ke puskesmas setempat.
Di sana baru diketahui, Andika sering mengkonsumsi sabun bersama kedua kakaknya.
Berat badannya tidak sesuai dengan anak sehat seusianya. Kurang gizi.