Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Rp 14.108, Ini Pendapat Ekonom

"Turunkan suku bunga acuan 50 bps untuk meringankan biaya pinjaman pelaku usaha," ujar Bhima, kepada Tribunnews, Jumat (28/2/2020) malam.

(KOMPAS/HERU SRI KUMORO)
Ilustrasi rupiah 

TRIBUNSOLO.COM - Virus corona berdampak pada ekonomi Indonesia sebab nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah.

Diketahui saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Rp 14.108. 

Angka ini terburuk dalam pergerakan rupiah yang terus berfluktuasi negatif terhadap dolar AS.

Ekonom INDEF Bhima Yudhistira pun menilai pemerintah perlu mencermati pelemahan rupiah ini.

UPDATE Virus Corona Sabtu, 29 Februari Pagi: 59 Negara Terjangkit, 2.870 Orang Meninggal Dunia

Kim Jong Un: Jika Virus Corona Masuk Korea Utara, Bakal Ada Konsekuensi Serius

Virus corona memang telah menampar perekonomian global termasuk sektor ekonomi tanah air.

Ini tentu saja turut berimbas pada sektor pariwisata, industri dan kegiatan ekspor impor.

Para investor asing juga ramai-ramai menjual sahamnya karena khawatir penyebaran virus ini terus memberikan dampak buruk.

Untuk mengantisipasi fluktuasi nilai tukar rupiah yang bergerak cepat ke arah pelemahan ini, pemerintah diharapkan membuat paket kebijakan yang komprehensif.

Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) diharapkan turun 50 basis poin (bps) agar sedikit berpihak kepada para pelaku usaha.

"Turunkan suku bunga acuan 50 bps untuk meringankan biaya pinjaman pelaku usaha," ujar Bhima, kepada Tribunnews, Jumat (28/2/2020) malam.

Ia juga melihat perlu adanya penangguhan pajak penghasilan (pph) badan untuk pengusaha sektor pariwisata, khususnya yang berada di kawasan Bali dan Lombok.

Selain itu, pemerintah dianggap perlu mengadakan kegiatan promosi pariwisata yang khusus menyasar wisatawan mancanegara (wisman).

Kerja sama bisa dilakukan dengan travel agent dan maskapai penerbangan di negara asal para pelancong asing ini.

"Promosi pariwisata yang lebih tepat sasaran, dengan gandeng pelaku travel agent dan maskapai di negara asal wisman," kata Bhima.

Yang terakhir, pemerintah juga bisa menggelar event berskala internasional yang akan menarik perhatian para wisman agar mau pelesiran ke Indonesia.

"Menggelontorkan anggaran untuk membuat event-event internasional, sehingga wisman tertarik datang," pungkas Bhima.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pun mengatakan bahwa pasar keuangan global memang ikut terguncang akibat mewabahnya corona.

Para investor berlomba menarik diri dari bursa saham karena khawatir dampak corona terus meluas di sektor keuangan.

"Pasar keuangan global memang sedang meradang, karena memang investor global mengira dampak dari pergerakan corona virus itu memang menyebar," kata Perry, di Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Sebelumnya, pada Jumat kemarin, penguatan dolar AS terhadap rupiah mencapai 3,5 % atau 492 poin.

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS berada di level Rp 14.108 pada Jumat pagi.

Kemudian sore harinya, dolar AS bergerak fluktuatif hingga akhirnya terus menguat terhadap rupiah pada posisi 14.530. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rupiah Melemah, Pemerintah Perlu Buat Paket Kebijakan Komprehensif

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved