Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

BREAKING NEWS : Seorang Warga Klaten Dikarantina 14 Hari, Mengeluh Batuk-batuk Setelah Pulang Umroh

BREAKING NEWS : Seorang Warga Klaten Dikarantina 14 Hari, Mengeluh Batuk-batuk Setelah Pulang Umroh

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Rifatun Nadhiroh
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Wartawan memakai alat pelindung khusus, seperti sendal karet, baju pengaman khusus, dan masker untuk memasuki laboratorium yang memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Sri Oemijati, Jl. Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020). Total ada 64 spesimen yang dikirim ke lab Badan Litbangkes, 2 kasus diantaranya masih dalam pemeriksaan, sedangkan 62 lainnya negatif virus corona. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Seorang warga Klaten yang baru pulang dari umroh harus menjalani karantina di rumahnya.

Hal ini disebutkan oleh Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten, dr Juli Purnomo.

Andai Ada Warga Solo Positif Corona, Begini Tahapan Karantina yang akan Dijalani di RSUD dr Moewardi

Kesaksian Julie, Pasien Corona yang Sembuh dalam 9 Hari : Sulit Bernafas Jadi Puncak Penderitaan

Menurut Juli, warga tersebut dikarantina karena mengalami batuk-batuk, setelah pulang dari umroh.

Juli Purnomo mangaku dia mendapat laporan dari Dinas Kesehatan Klaten.

"Kemarin dari Dinas Kesehatan menghubungi kita, kalau ada laporan warga Klaten yang merasakan batuk-batuk usai pulang umroh," aku Juli, Rabu (4/3/2020).

Karena suspek baru menjalani umroh, RSST Klaten meminta agar warga tersebut diperiksa dulu.

Juli mengatakan, setelah dicek, warga yang tidak disebutkan identitasnya ini ternyata dinyatakan tidak mengidap Covid-19, alias penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona.

"Setelah dicek lagi, ternyata dia hanya mengalami batuk dan pilek biasa," ucap Juli.

Meski demikian, untuk menghindari hal yang tak diinginkan, pihak RSST Klaten dan Dinas Kesehatan tetap menjalankan prosedur karantina ke warga tersebut. 

Juli mengatakan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pengawasan warga itu selama dua minggu.

"Setelah itu, kami langsung berkoordinasi dengan dinas untuk melakukan pengawasan terhadap warga tersebut selama dua minggu," katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, membenarkan hal tersebut.

"Benar, ada warga kami yang melaporkan dirinya mengalami batuk-batuk usai transit di Malaysia, saat pulang umroh," ucap Anggit.

Anggit mengatakan warganya itu sudah dicek dan dinyatakan hanya batuk biasa.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved