Virus Corona
Kesaksian Julie, Pasien Corona yang Sembuh dalam 9 Hari : Sulit Bernafas Jadi Puncak Penderitaan
Kesaksian Julie, Pasien Corona yang Sembuh dalam 9 Hari : Sulit Bernafas Jadi Puncak Penderitaan
Penulis: Aji Bramastra | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Masuknya Virus Corona di Indonesia, mulai membuat masyarakat panik.
Padahal, banyak yang belum tahu, apa yang sebenarnya akan terjadi pada tubuh manusia, bila terpapar virus ini.
• Imbas Pesan WA Berantai soal Khasiat Usir Corona, Harga Jahe di Solo Melonjak Tajam
• Takut Tertular Corona, Pria Ini Kurung Istri di Kamar Mandi Setelah Istrinya Bertemu Warga China
Virus ini memang menjadi wabah dunia, dan telah menelan korban lebih dari 1.000 orang meningal dunia.
Meski demikian, secara statistik, prosentase pasien yang sembuh, jauh lebih besar daripada yang gagal bertahan hidup.
Bahkan, banyak pasien yang memerlukan waktu rawat lebih cepat, ketimbang beberapa penyakit lainnya.
Lalu, bagaimana sebenarnya yang akan terjadi, bila manusia terpapar Virus Corona?
Julie, adalah salah satu pasien positif Corona di Singapura.
Kepada BBC, ia menceritakan secara detail apa yang terjadi padanya, dari awal hingga benar-benar sembuh.
Kisah Julie bermula pada 3 Februari 2020.
"Saat itu saya pertama kali kena demam. Suhu tubuh saya ada di kisaran 38,2 sampai 38,5," ujar Julie, yang kesaksiannya ditayangkan BBC pada 3 Maret 2020.
Julie pun merasa tak aneh dengan demam itu..
Ia kemudian menenggak obat flu, Panadol.
"Kondisi tubuhku berangsur baik. Aku hanya merasa agak letih, lalu aku istirahat, tidur seharian," kata Julie.
Bangun tidur, Julie merasa demam itu sudah sepenuhnya hilang.
"Aku benar-benar normal. Bahkan aku tak mengalami pilek atau batuk," ujarnya.