Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tanggapi Virus Corona, Masyarakat Diminta Tak Perlu Beli Masker Secara Berlebihan

Sebab, kata dia, stok masker di Indonesia tercukupi dan sejumlah produsen sudah menyuplai masker lebih banyak dari biasanya.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
(shutterstock)
Ilustrasi mengenakan masker 

TRIBUNSOLO.COM -  Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita meminta masyarakat tidak perlu membeli masker secara berlebihan.

Sebab, kata dia, stok masker di Indonesia tercukupi dan sejumlah produsen sudah menyuplai masker lebih banyak dari biasanya.

"Stok ada, kita meminta kepada pabrikan untuk menyuplai lebih agar supaya stok kita cukup," kata Suryadi dalam acara Satu Meja bertajuk Perang Melawan Virus Corona di Kompas TV, Rabu (4/3/2020).

Informasi Pemerintah soal Corona Kurang Jelas, Pengamat: Masyarakat Menganggap Situasi Tidak Menentu

Jahe di Pasar Ludes Diborong Gara-gara Corona Sehingga Harganya Naik, Ini Kesaksian Penjual HIK Solo

Suryadi mengatakan, pihaknya sudah mengimbau para pengusaha ritel untuk tidak menaikan harga masker.

Hal ini dilakukan menyusul maraknya kabar yang menyebutkan harga masker naik akibat penyebaran virus corona.

Selain itu, Suryadi mengeluhkan, banyak masker yang dijual dengan harga mahal bukan dari para pelaku usaha, tetapi oknum yang sengaja membeli masker untuk dijual kembali.

"Kita mesti pelajari dari negara lain, harusnya memang mereka ambil untung secukupnya saja, cari untung yang normal. Kita mengimbau seluruh para peritel kalau bisa jangan menaikan harga," ujar dia.

Lebih lanjut, Suryadi meminta pemerintah selalu menyampaikan kepada masyarakat bahwa ketersediaan jaminan masker dan sembako di Indonesia tercukupi, meski virus corona masuk ke Indonesia.

Menurut dia, informasi dari pemerintah terkait kebutuhan pokok masyarakat tersebut, setidaknya dapat menghilangkan kepanikan masyarakat.

"Tetapi pemerintah juga diharapkan yang menjamin soal sembako itu, setiap hari itu ada pengumuman," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi telah mengumumkan kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Tercatat, ada dua orang WNI yang terjangkit wabah yang menyebar dari China itu.

Imbas kepanikan di tengah masyarakat, harga produk kesehatan seperti hand sanitizer naik tak wajar.

Harga pembersih tangan itu naik berkali-kali lipat dari harga normalnya.

Pada Rabu (4/3/2020), harga sejumlah merek hand sanitizer melambung tinggi di beberapa platform e-commerce seperti Lazada, Bukalapak, Blibli, Shopee, dan Tokopedia.

Harga Masker Selangit karena Corona, Ganjar: Distributor Jangan Bersenang-senang di Atas Penderitaan

Marak Virus Corona, Begini Doa Nabi Muhammad SAW saat Menghadapi Wabah Penyakit

Contohnya, harga hand sanitizer seperti merek Dettol dan Nuvo kemasan botol 50 ml yang biasanya dijual belasan ribu rupiah di warung, kini dibanderol seharga Rp 49.000-70.000.

Beberapa jenis merek hand sanitizer ukuran lebih besar seperti Aseptic Gel isi 500 ml dijual di marketplace seharga Rp 400.000, kemudian merek Softman Brau 1.000 ml dipatok Rp 788.000.

(Haryanti Puspa Sari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wabah Virus Corona, Masyarakat Tak Perlu Beli Masker Secara Berlebihan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved