Virus Corona
Corona Disebut Tak Lebih Bahaya dari Flu, Bolehkah Pasien yang Terpapar Rawat Diri Sendiri di Rumah?
Apakah Pasien Corona Boleh Rawat Dirinya Sendiri di Rumah? Begini Kata Dosen Kedokteran UNS
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Aji Bramastra
Kepada BBC, ia menceritakan secara detail apa yang terjadi padanya, dari awal hingga benar-benar sembuh.
Kisah Julie bermula pada 3 Februari 2020.
"Saat itu saya pertama kali kena demam. Suhu tubuh saya ada di kisaran 38,2 sampai 38,5," ujar Julie, yang kesaksiannya ditayangkan BBC pada 3 Maret 2020.
Julie pun merasa tak aneh dengan demam itu..
Ia kemudian menenggak obat flu, Panadol.
"Kondisi tubuhku berangsur baik. Aku hanya merasa agak letih, lalu aku istirahat, tidur seharian," kata Julie.
Bangun tidur, Julie merasa demam itu sudah sepenuhnya hilang.
"Aku benar-benar normal. Bahkan aku tak mengalami pilek atau batuk," ujarnya.
Tapi, pada 7 Februari 2020, sekitar pukul 3 dinihari, Virus Corona kembali datang 'mengetuk' Julie.
Julie terjaga dari tidurnya karena ia merasakan sangat sakit di kepala.
"Saat itu, kamar tidur saya rasanya berputar," kata Julie, menceritakan bagaimana sakit kepalanya.
Julie menuju rumah sakit keesokan harinya.
Ia pun dinyatakan positif terkena Covid-19, alias penyakit flu yang disebabkan Virus Corona.
Julie pun ditempatkan dalam ruang isolasi.
Julie mengatakan, mengalami Covid-19 awalnya seperti flu biasa.