Virus Corona
Corona Disebut Tak Lebih Bahaya dari Flu, Bolehkah Pasien yang Terpapar Rawat Diri Sendiri di Rumah?
Apakah Pasien Corona Boleh Rawat Dirinya Sendiri di Rumah? Begini Kata Dosen Kedokteran UNS
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Aji Bramastra
Tapi, kemudian puncak serangan datang.
Menurut dia, saat itu sangat sulit untuk bernafas.

"Saat dalam masa kritis, satu hal yang saya rasa sulit lakukan adalah bernafas,"
"Rasanya paru-paruku ini sedang diajak berpacu," kata Julie.
Julie menggambarkan, ketika itu begitu susah untuk bernafas.
"Sangat beda rasanya ketika dalam kondisi normal. Anda mungkin tak akan sadar kalau sedang bernafas," ujar Julie.
Karena sulit bernafas ini, Julie merasa kepayahan untuk melakukan sesuatu.
Ia menggambarkan, ketika di ruang isolasi, berjalan dari ranjang ke kamar mandi yang hanya 5 meter misalnya, akan benar-benar melelahkan.
"Aku ingat hal yang tak bisa kulakukan adalah berjalan, karena rasanya sangat susah bernafas,"
"Karena nafas tersengal-sengal, aku tak kuat lama berdiri. Itu hal yang tak pernah terjadi padaku sebelumnya, ketika aku sakit terkena flu biasa," cerita Julie.
Julie total menjalani karantina selama 9 hari, setelah dinyatakan positif terpapar Virus Corona.
Dokter kemudian menyatakan ia total sembuh dari Covid-19.
Menurut Julie, orang-orang terlalu memandang penyakit ini sebagai hal yang sangat mengerikan.
"Aku merasa, Corona itu sebenarnya hanya flu biasa yang sedang dalam sorotan dunia, sehingga membuat orang-orang khawatir," kata Julie.
"Banyak orang khawatir, karena mereka tak tahu bagaimana virus ini sebenarnya,"
"Maka, ketika anda takut, normal bagi anda untuk mulai berprasangka, padahal hal itu belum tentu benar," kata Julie. (*)