Diinterogasi, Siswi SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun Bersikap Santai dan Tak Terlihat Menyesal
Pelaku pembunuhan bocah berusia 6 tahun yang mayatnya disimpan di lemari bersikap tenang selama pemeriksaan.
TRIBUNSOLO.COM - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan jika NF (15) pelaku pembunuhan bocah berusia 6 tahun yang mayatnya disimpan di lemari, bersikap tenang saat dilakukan pemeriksaan.
Bahkan semua pertanyaan yang diajukan pun dijawab tanpa ada keraguan maupun penyesalan atas apa yang NF lakukan pada saat itu.
"Ditanya tidak pernah tidak menjawab, dia (pelaku) selalu jawab dia ngomong. Tenang, santai, sebelum kita tanya pun di langsung cerita," kata Yusri di Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020) seperti dikutip TribunSolo.com dari Tribunjakarta.com.
• Mengaku Terinspirasi oleh Film, Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun dan Simpan Mayat di Lemari
Saat ini NF masih dilakukan penahanan di Polres Metro Jakarta Pusat, Yusri menyebut jika kasus ini masih dalam pendalaman, terlebih pelaku masih kategori anak dibawa umur, sehingga perlakukan hukumnya pun berbeda.
"Kita kenakan sesuai aturan KUHP tapi kita akan dalami karena ada azaz undang-undang peradilan anak No. 11 tahun 2012, yaitu azaz anak sebagi korban, azaz pendampingan orangtua kandung dan bapas," katanya.
Barang bukti yang ditemukan Polisi dalam kasus ini juga ditemukan beberapa catatan-catatan pelaku yang berisikan curhat pelaku.
• Ada Gambar Gadis & Tulisan Keep Calm and Give Me Torture di Buku Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun
Dalam catatan itu berisikan tulisan mengenai ayahnya.
Dalam tulisan itu tertulis
I want to see grave my dad tommorow. I will try to laugh see my dad is death. Gone forever,
Tak hanya itu ada pula gambar seorang anak yang tengah terikat, serta beberapa gambar karakter Slender Man.
Polisi sendiri juga akan mendalami terkait tulisan-tulisan yang dibuat oleh NF.
• Ada Mobil Alami Kecelakaan dan Diamuk Massa di Depan Season City, Pengemudi Diamankan
Polisi belum dapat menyimpulkan dari hasil temuan itu, apakah adanya konflik dalam keluarganya, pihaknya pun masih akan mendalami keterangan dari para orangtua.
"Masih kita dalami apakahan proses perceraian itu juga ada pengaruh dan memang yang bersangkutan ini tinggal bersama ayah kandungnya dan ibu tirinya. Nanti kita update keterangan hasil lapfor," kata Yusri.
Bocah yang Dibunuh ABG Sempat Hilang dan Dicari Semalaman
Bocah malang yang dibunuh ABG dan mayatnya disimpan di lemari sempat hilang semalaman dan dicari keluarganya.
Seorang bocah berusia 6 tahun ditemukan tewas di dalam lemari milik tetangganya di sebuah permukiman di Sawah Besar Jakarta Pusat.
• Sempat Pingsan Setelah Perjalanan 8 Jam, Peserta Seleksi CPNS Kemenag Sulsel Keukeuh Ikut Ujian
Kondisi korban cukup mengenaskan.
Mayatnya dalam kondisi terikat dijejalkan di lemari.
Sebelum ditemukan tewas, rupanya korban berinisial APA (6) dikabarkan hilang Kamis (5/3) malam.
Bahkan orangtua korban pun sempat mencari anaknya ini ke sejumlah kenalan dan keluarga, namun tak kunjung ditemukan
Hal ini dibenarkan oleh Ketua RT setempat, Sofyan.
Ia mengatakan jika orang tua korban sempat mendatanginya pada Kamis malam, ketika ibu korban mengaku jika sejak sore tidak melihat anaknya.
"Iya jadi emang orangtuanya ini lapor ke saya, bilang pak anak saya nggak pulang-pulang nih, hilang," kata Sofya di temui di lokasi kejadian, Jumat (6/3/2020).
• Najwa Shihab Beri Dukungan untuk Kalista Iskandar yang Lupa Pancasila: We are All Humans After All
Sofyan mengaku jika ia bersama sang bunda sempat mencari korban.
Bahkan mereka sempat mendatangi rumah tetangga dan tempat anak-anak itu biasa bermain.
Namun sampai malam mereka tak menemukan korban.
Pencarian itu dilakukan sempai pukul 00.00 WIB malam.
"Kita juga sempat ke atas cuma liat kamar kosong, semua sampai got-got aja kita cari. Akhirnya kami minta orangtuanya lapor ke Polsek, sampai jam 12.00 malam itu," katanya.
Sofyan sendiri sebenarnya juga kaget mengetahui NF (15) yang membunuh APA (6).
• Cerita Buaya Berjari Lima: Datang dan Hilang Secara Misterius, Dianggap Kembaran Anak si Penemu
Ia baru tahu ketika pagi hari mendapat informasi jika NF bersama polisi dan mengaku telah membunuh bocah berusia 6 tahun itu.
"Saya juga kaget. Nah pas pagi itu ada polisi datang dari polsek tamansari, saya juga gak tahu katanya anaknya lapor ke polisi abis bunuh orang," ucapnya.
Kronologi
Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMP berumur 15 tahun mengagetkan jajaran kepolisian sektor Tamansari, Jakart Barat Jumat (6/3/2020).
Dari rumahnya di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, siswi SMP berinisial NF ini sudah memakai seragam sekolah.
Namun di tengah jalan, ia berganti pakaian lalu merubah haluannya bukan ke sekolah melainkan ke kantor polisi.
Hal itu dilakukannya untuk melaporkan apa yang telah diperbuatnya kepada temannya pada Kamis sore.
Kepada polisi, NF mengaku telah membunuh seorang temannya yang masih berusia 6 tahun dan disimpan di dalam lemari.
• Kondisi Terkini Dua Pasien Positif Corona Asal Depok Berangsur Membaik
Sontak hal itu membuat pihak polisi kaget dan terbengong-bengong.
Selain itu, NF salah mendatangi kantor polisi yang dituju.
Hal itu dijelaskan oleh Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Abdul Ghafur.
"Tadi pagi kejadiannya, tapi cuma sebentar aja," ujar Ghafur.
"Pas ditanya petugas piket ternyata TKP itu di Sawah Besar," Ghafur menambahkan.
Akhirnya, petugas Polsek Metro Tamansari mengantar NF ke Mapolsek Sawah Besar untuk ditangani.
Pengakuan NF rupanya terbukti, Polres Jakarta Pusat menemukan sesosok mayat di lemarinya dalam kondisi terikat.
Mengaku terinspirasi dari film, NF menghabisi nyawa teman yang tak lain adalah tetangganya itu dengan sadis, Kamis (5/3/2020) sekira pukul 17:00 WIB.
NF mengikat bocah malang yang berusia 6 tahun itu dan menyembunyikannya semalaman di lemari.
"Awalnya mau dibuang, tapi karena sudah menjelang sore akhirnya disimpan di dalam lemari," ujarnya Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto di TKP.
"Besok paginya tersangka ini akan membuang tapi bagaimana caranya dia bingung. Akhirnya dia berangkat ke sekolah pakai seragam," kata Heru.
• Cinta Penelope Nikah Keenam Kalinya? Suaminya Bule Turki Taha Gökhan Arıkan, Mirip Prince Harry
Namun, bukannya sampai di sekolah, NF di tengah jalan malah menuju Polsek Metro Tamansari untuk menyerahkan diri.
Dihadapan pihak kepolisian, pelaku mengaku telah membunuh temannya itu yang masih berusia 6 tahun.
"Di tengah jalan dia tidak sekolah dan berganti pakaian preman yang sudah disiapkan dan pada saat itu dia melaporkan diri," tuturnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Heru menyebut, pelaku terinspirasi adegan di film pembunuhan yang sempat ditontonnya.
"Tersangka melakukan dengan kesadaran dan dia terinspirasi kalau berdasarkan tadi kita wawancara, dia terinspirasi oleh film," ucapnya.
Meski demikian, Heru mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan soal motif pelaku melakukan tindakan kejinya ini.
"Masih kita dalami, dari pengakuan dia pernah nonton setahun lalu," ucapnya.
Keseharian NF
Para tetangga bahkan tak percaya, NF tega membunuh temannya yang masih bocah berinisial APA.
Padahal teman atau korbannya ini masih bertetangga dengan NF.
Tetangga lantas mengungkap kebiasaan NF sehari-hari di rumah.
Melihat keseharian NF di rumah membuat warga semakin tak percaya remaja putri itu tega melakukan hal nekat.
Pasalnya, NF dikenal warga sebagai sosok remaja yang pendiam dan jarang bergaul dengan teman sebayanya.
"Anaknya jarang main di luar, dia di dalam rumah terus. Pulang sekolah langsung masuk ke dalam rumah," ucap Yuli (45) tetangga NF saat ditemui pewarta, Jumat (6/3/2020).
Hal itu juga diakui oleh ketua RT setempat, Sofyan.
Sofyan menyebut NF hampir tak pernah terlihat ke luar rumah.
"Paling yang kelihatan ibu dan adiknya saja, dia keluar rumah paling ke sekolah. Setelah pulang langsung masuk rumah," kata Sofyan.
Meski dikenal pendiam dan jarang bergaul dengan sebayanya, Sofyan menyebut, NF sosok yang cerdas dan berprestasi.
Dikatakannya, NF bahkan sering memenangkan lomba tenis.
Hal senada turut disampaikan oleh Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo.
Ia menyebut, sempat menemukan dua buah piala kejuaraan tenis meja di kamar NF saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Sebenarnya anak ini berprestasi, dia menjuarai kejuaraan tenis meja, ada dua piala di kamarnya," tuturnya.
"Anak ini punya kemampuan cukup luar biasa, tapi kita enggak tahu ini apakah kondisi kejiwaan atau bagaimana, makanya kami selidiki," tambahnya menjelaskan.
Tak hanya di bidang olahraga, NF nyatanya juga berprestasi di bidang akademik.
Hal ini diutarakan oleh Purwaningsih, kepala sekolah tempat NF bersekolah, ia menyebut, pelaku merupakan murid yang rajin dan pintar di sekolah.
"Dia rajin di sekolah, selalu duduk paling depan dan jago gambar juga. Dia memang pintar gambar," ucapnya.
Kini, jenazah korban sendiri telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan autopsi dan kasus masih dalam penyelidikan polisi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Ganti Seragam Sekolah Lalu ke Kantor Polisi, Siswi SMP Ini Simpan Mayat Temannya di Lemari Semalaman"