Beda Penanganan Pasien Corona dengan Pasien Lainnya, Pasien Corona Harus Isolasi hingga Sembuh
Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta menjelaskan perbedaan penanangan pasien positif Corona dengan pasien lainnya.
Meski tidak semua orang yang mengalami batuk kering bisa disebut 100 persen positif Covid-19, tapi batuk jenis ini lebih berpotensi menjadi gejala infeksi virus corona daripada batuk yang mengeluarkan dahak.
• Penebar Berita Hoax soal Corona Terancam Penjara 6 Tahun dan Denda Rp 1 Miliar
Pada penderita Covid-19, gejala batuk biasanya disertai juga dengan demam dan sesak napas.
Gejala tersebut biasanya muncul antara 2-14 hari setelah terpapar virus.
Sedangkan, batuk akibat penyakit TBC biasanya disertai dengan dahak kental dan kadang-kadang muncul bercak darah.
Selain batuk berdahak, pengidap penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis itu juga bisa merasakan gejala lain, seperti:
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Demam menggigil
- Berkeringat secara berlebihan di malam hari
- Nafsu makan turun sehingga bisa mengakibatkan penurunkan berat badan secara drastis
“Penyakit TBC masa inkubasinya lebih lama dari infeksi virus corona. Masa inkubasi itu, kuman yang sudah masuk tapi belum jadi gejala. Masih ada peperaangan di tubuh,” jelas dr Artrien saat menjadi narasumber dalam talkshow membahas tema TOSS TBC dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia yang disiarkan secara live streaming di akun media RSUD Dr Moewardi Surakarta, Rabu (24/3/2020).
(Irawan Sapto Adhi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beda Batuk sebagai Gejala Virus Corona dengan Batuk akibat TBC"