Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Kesehatan

Kehilangan Indera Penciuman dan Rasa Termasuk Salah Satu Gejala Infeksi Corona

Gejala yang tidak umum dalam kasus ini bisa berarti mereka tidak diuji dan diisolasi. Hal ini menandakan mereka dapat berkontribusi terhadap penyebara

Editor: Reza Dwi Wijayanti
(SHUTTERSTOCK)
Ilustrasi Indera Penciuman 

TRIBUNSOLO.COM - Seseorang yang kehilangan indera penciuman secara tiba-tiba bisa menjadi "pembawa tersembunyi" virus corona, bahkan jika mereka tidak memiliki gejala lain.

Bukti itu dikumpulkan oleh para ahli rhinologi di Inggris, seperti dikutip dari laman Business Insider.

Di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19 juga melaporkan hilangnya penciuman. Kondisi ini disebut anosmia atau hyposmia. 

Baca juga: Ayo Jauhi Gula di Masa Pandemi Virus Corona, Mengapa?

Apakah Aman Penggunaan Hand Sanitizer pada Bayi? Simak Penjelasannya

Tak Sangka Video DPO Corona Viral, Bintang Emon: Kaget Sih

"Di Korea Selatan, di mana pengujian telah lebih luas, 30 persen pasien yang dites positif mengalami anosmia sebagai gejala utama yang mereka hadapi dalam kasus-kasus ringan."

Demikian pernyataan bersama Clare Hopkins, Presiden British Rhinological Society Professor, dan profesor Nirmal Kumar selaku Presiden British Association of Otorhinolaryngology.

Mereka menyebut, banyak pasien di seluruh dunia yang telah dites positif Covid-19 hanya menunjukkan gejala kehilangan bau dan rasa --tanpa gejala demam tinggi dan batuk yang lebih umum terlihat.

"Ada peningkatan jumlah laporan yang meningkat secara signifikan dalam jumlah pasien yang mengalami anosmia tanpa adanya gejala lain," demikian disebutkan dalam pernyataan itu.

"Iran melaporkan peningkatan mendadak dalam kasus anosmia terisolasi, dan banyak pula kejadian di AS, Perancis, dan Italia Utara dengan pengalaman serupa."

Gejala yang tidak umum dalam kasus ini bisa berarti mereka tidak diuji dan diisolasi. Hal ini menandakan mereka dapat berkontribusi terhadap penyebaran virus yang cepat di seluruh dunia.

"Pasien-pasien ini mungkin adalah beberapa dari 'pembawa tersembunyi' yang sampai sekarang telah memfasilitasi penyebaran Covid-19 yang cepat," tambah mereka.

Disebutkan, orang yang berusia lebih muda kemungkinan tidak menunjukkan gejala yang umum.

Kepada Sky News, Profesor Kumar mengatakan, pasien yang lebih muda bisa saja hanya menunjukkan hilangnya penciuman atau rasa.

Selebihnya, tidak ada gejala yang lebih umum yaitu demam tinggi dan batuk terus-menerus.

UPDATE CORONA per 24 Maret 2020: Total 55 Pasien Positif Corona Meninggal Dunia

Ujian Nasional 2020 Dihapus karena Corona, Pengamat Pendidikan UNS Ingatkan Evaluasi Siswa Penting

"Pada pasien muda, mereka tidak memiliki gejala yang signifikan seperti batuk dan demam."

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved