Virus Corona
Curhatan IDI Solo soal APD Langka & Harganya Setinggi Langit Ketika Dibutuhkan untuk Tangani Corona
Di saat situasi seperti ini, alat pelindung diri (APD) mengalami kelangkaan di pasaran, bahkan jika ada pun harganya melambung tinggi.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di saat situasi seperti ini, alat pelindung diri (APD) mengalami kelangkaan di pasaran, bahkan jika ada pun harganya melambung tinggi.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Solo dr Adji Suwandono tidak menampik persediaan APD di pasaran mengalami kelangkaan saat ini, misalnya ada pun harganya melambung tinggi.
Hal tersebut karena samakin mewabahnya Corona di berbagai wilayah di Indonesia.
"Dari produsen masih ada, kok bisa-bisanya sampai ke distributor yang awalnya harganya Rp 20 sampai Rp 50 ribu di pasaran bisa jadi Rp 300 ribu," jelas Adji kepada TribunSolo.com, Minggu (29/3/2020).
• Update Kasus Corona Minggu 29 Maret 2020 di Sukoharjo, Dalam Sehari Kasus ODP Meroket Tajam
• Bekerja di Tempat Rawan Terpapar Virus Corona, Petugas Terminal Disarankan Juga Dilengkapi APD
"Itu jelas ada permainan, apabila ini tidak bisa ditanggulangi, bisa-bisa yang harusnya pakai masker medis, jadinya pakai masker non medis karena tidak adanya APD," imbuhnya membeberkan.
Dia meminta pemerintah diharapkan bergerak cepat menangani masalah persediaan APD di pasaran.
"Kami tidak mungkin lari dari tanggung jawab profesi, kami minta ke pemerintah, ini kan kuasanya di pemerintah, untuk menindak distributor yang nakal," ucap Adji.
• Raksasa Tekstil PT Sritex Produksi APD, Bantu Supply, Ikut Himbauan Pemerintah
• Cari Solusi Darurat APD: PMI Solo Siapkan Ribuan, Bakal Salurkan ke 15 Rumah Sakit di Solo
Selain itu, masker yang masih tersedia di pasaran lebih baik diperuntukkan bagi yang sakit.
"Dulu memang bagi yang tidak sakit tidak perlu pakai masker, tetapi sekarang semua pakai, ini yang membuat langkanya APD," kata Adji.
Pemakaian APD di tiap tahapan fasilitas kesehatan (faskes) juga harus disesuaikan guna menekan kelangkaan di pasaran.
"Sebenarnya ada pemilahan APD sesuai tahapan faskes, APD lengkap bagi teman-teman dokter terutama dokter paru-paru, THT dan anestesj di ruang isolasi yang mestinya dibantu asisten perawat," ucap Adji.
Tenaga kesehatan yang bertugas di poli umum, ataupun puskesmas lebih baik mengenakan penutup kepala, masker surgikal, handschoen, baju kerja, dan alas kaki.
Selain itu, tenaga medis yang bekerja di ruang isolasi rumah sakit dan sedang memeriksa pasien suspect atau terkonfirmasi Covid-19 bisa memakai sejumlah APD.
• Menangis Lihat Foto Tenaga Medis Pakai APD Darinya, Nikita Mirzani: Hanya Ini yang Bisa Niki Perbuat
• ACT Bagikan Makanan pada Tim Medis RSUD Dr Moewardi Solo, akan Usahakan Pengadaan APD
APD itu diantaranya kepala, Googles, masker N95, handschoen, baju kerja, apron dan alas kaki.