Virus Corona
Sejumlah Jalan Kampung di Nguter Perbatasan dengan Wonogiri Ditutup, Camat Sebut Itu Kearifan Lokal
Sejumlah warga desa di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo memberlakukan lockdown lokal.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sejumlah warga desa di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo mulai peduli dan turut membantu pencegahan penyebaran Covid-19 dengan memberlakukan lockdown lokal.
Di Desa Nguter dan Desa Keduwinong, mereka menutup sebagian akses jalan kampung, dan hanya membuka satu akses jalan untuk mobilitas penduduk.
Mengingat jarak antara Nguter dengan Wonogiri cukup dekat.
Di mana beberapa hari terakhir ini di Wonogiri ada puluhan ribu orang yang selama ini di perantauan Jabodetabek pulang kempung.
Camat Nguter, Sumarno mengapresiasi langkah yang dilakukan sejumlah warga desa tersebut.
• Daftar Kampung di Sukoharjo yang Melakukan Lockdown Lokal, Sejumlah Akses Jalan Pun Ditutup Warga
"Itu murni kearifan lokal masyarakat, kami secara pemerintahan tidak menginstruksikan status lockdown," jelasnya, Minggu (29/3/2020).
"Meski demikian, masyarakat masih memberikan akses jalan untuk keluar masuk, tapi batasi untuk mempermudah pengawasan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Kades dan ketua RW/RT, mengingat banyak warga di Kecamatan Nguter yang berstatus perantauan.
Dia mengatakan telah melakukan pemetaan daerah mana saja yang warganya merupakan kaum perantauan.
"Desa Gupit, Jangglengan, Pengkol itu banyak perantauan ke luar negeri yang berstatus sebagai pelayaran," jelasnya.
• Di Solo Tak Ada Tempat Pemakaman Khusus Pasien Covid-19 yang Meninggal Dunia, Ini Arahan Wali Kota
"Jika mereka akan pulang, mereka biasanya ngabarin dulu dan dari kami instruksikan untuk melakukan karantina mandiri di rumah yang terpisah dengan keluarga mereka," jelasnya.
Para perantau dari luar negeri ini diminta untuk menyewa rumah sebagai tempat mereka melakukan isolasi mandiri.
• Bekerja di Tempat Rawan Terpapar Virus Corona, Petugas Terminal Disarankan Juga Dilengkapi APD
Selain itu, perantauan juga akan didata oleh ketua RT/RW setempat untuk memudahkan pengawasan.
"Untuk perantauan Jabodetabek seperti di Desa Juron, Serut, kita himbau untuk karantina mandiri," aku dia.
"Mereka yang merasakan demam, batuk, flu kami minta untuk memeriksakan diri ke Faskes terdekat," tandasnya. (*)