Info Kesehatan
Mengenal Istilah Super Spreader yang Menyebabkan Orang Tertular Virus Corona dengan Cepat
Tetap berada di rumah merupakan salah satu aksi physical distancing yang sangat penting. Jadi, jika tidak ada kebutuhan yang sangat mendesak,
TRIBUNSOLO.COM - Per Minggu (29/3/2020), kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia sudah mencapai angka 1.285.
Sebanyak 114 di antaranya meninggal dunia dan 64 lainnya sudah dinyatakan sembuh. Ini menandakan bahwa jumlah orang yang tertular semakin meningkat setiap harinya.
Ditambah lagi, ada desas-desus tentang "super spreader" yang bisa menyebarkan virus corona pada banyak orang dengan mudah, dalam waktu singkat. Apakah super spreader memiliki ciri-ciri yang kasat mata?
“Berkenalan” dengan super spreader
Di berbagai negara, keberadaan seseorang yang disebut sebagai super spreader telah menyebabkan banyak orang tertular virus corona.
Misalnya di Korea Selatan. Di sana, ada seseorang yang diduga super spreader, menularkan virus corona ke lebih dari 30 orang.
• Tips Menjaga Tubuh Tetap Sehat di Tengah Wabah Corona, Salah Satunya Hindari Makanan Manis
• Berawal dari Bercanda, Seorang Polisi di Medan Tembak Rekannya hingga Tewas
Kemudian di India, seorang pemuka agama yang dianggap sebagai super spreader, menolak untuk diisolasi dan justru melakukan tugas keagamaan di berbagai desa. Akibatnya, belasan ribu orang harus dikarantina oleh pihak keamanan.
Setelah diselidiki, ternyata sang pemuka agama itu baru saja pulang dari Jerman dan Italia, negara dengan angka kasus virus corona yang sangat tinggi.
Lantas, apa yang membedakan super spreader dengan pasien virus corona biasa?
Sebuah riset di Wuhan, Tiongkok, menyebutkan bahwa pasien virus corona pada umumnya, akan menularkan virus tersebut kepada setidaknya 2 orang.
Namun, super spreader ternyata dianggap bisa menularkan virus corona ke lebih banyak orang, dalam waktu yang singkat.
Selain itu, super spreader bisa menyebarkan Covid-19 tanpa menunjukkan gejala apapun. Dalam satu kasus, satu pasien super spreader yang masuk ke rumah sakit akibat masalah pada perutnya, membuat sekitar 10 petugas medis dan 4 pasien terjangkit virus corona.
Saat itu, orang-orang di rumah sakit tidak tahu bahwa sang pasien adalah super spreader.
Super spreader dianggap memiliki virus yang lebih ganas
Seseorang biasanya menjadi super spreader karena dirinya tidak mengalami gejala sakit, sehingga tetap berhubungan dengan orang lain, tanpa sadar sudah menulari mereka.