Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Kesehatan

Amankah Pakai Masker Buatan Sendiri untuk Cegah Virus Corona? Simak Penjelasannya

Anjuran penggunaan masker kain bagi warga pun dikumandangkan, agar masker N95 dan masker surgical dapat diprioritaskan bagi para pekerja medis.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
TRIBUNSOLO.COM/AGIL TRI
Warsini warga Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo saat membuat masker, Selasa (31/3/2020). 

Masker medis berkualitas tinggi, yang disebut masker respirator N95 amat diperlukan untuk pekerja rumah sakit dan responden darurat dengan beban kerja tinggi dan risiko terpapar virus corona yang besar.

Masker semacam itu, mampu menyaring partikel kecil di udara hingga 85 persen.

Jelas, warga umum tak membutuhkan masker perlindungan sekelas itu.

Jadi, jika kamu bukan pekerja medis dan memiliki simpanan masker N95 atau masker bedah standar, pertimbangkanlah untuk menyumbangkannya ke rumah sakit. Itu akan sangat membantu.

Tak perlu masker Jika kamu tinggal di rumah dan tidak ada seorang pun di keluarga yang terinfeksi virus corona, maka kamu dan anggota keluargamu tidak perlu memakai masker sepanjang waktu.

Lantas, ketika kita harus keluar rumah untuk membeli kebutuhan, maka saran para ahli adalah mengenakan masker non medis, atau buatan sendiri.

Mungkin ini akan menjadi ide yang baik. Penelitian mengungkap, pencegahan penyebaran penyakit pernapasan, termasuk SARS -bentuk lain dari virus corona, menunjukkan, penggunaan masker sederhana dapat menurunkan risiko infeksi.

Efeknya menjadi semakin kuat saat penggunaan masker sederhana itu dikombinasikan dengan kebersihan tangan dan jarak sosial.

"Saya pikir sejumlah besar data akan menunjukkan bahwa virus corona adalah infeksi yang ditularkan melalui droplet, dan itu juga dapat ditularkan melalui kontak langsung."

Begitu kata Dr. Siddhartha Mukherjee, Asisten Profesor Fakultas kedokteran di Universitas Columbia.

"Masker bekerja dalam dua cara - tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tapi juga orang di sekitar kita," kata dia.

Meskipun tidak ada cukup penelitian tentang efektivitas masker buatan sendiri dalam mencegah penyebaran infeksi, para ilmuwan yang mempelajari penyakit yang ditularkan melalui udara memberikan beberapa panduan.

Masker yang dijahit dengan pola yang menutup hidung dan mulut menggunakan bahan kaus, bisa cukup menawarkan perlindungan.

Semakin tebal kainnya, semakin baik. "Coba pikirkan untuk menggunakan kaus katun tebal atau kain tebal," kata Linsey Marr, ilmuwan Virginia Tech, yang juga pakar dalam penularan virus di udara.

Di sisi lain, beberapa orang menyarankan menggunakan bandana, kainnya biasanya sangat tipis sehingga kemungkinan akan memberikan sedikit perlindungan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved