Solo KLB Corona
Kisah Nelangsa dari Klaten, Demi Bisa Belajar Online, Siswa Tak Mampu Terpaksa Pinjam HP Guru
Beberapa siswa, karena dari golongan keluarga tak mampu, sama sekali tak punya smartphone sebagai alat mengikuti KBM online itu.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sama seperti daerah lain di Solo Raya, Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten juga mengeluarkan kebijakan meniadakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka,
Kegiatan belajar mengajar alias KBM pun dilakukan di rumah dengan sistem online atau daring.
• Update Banjir Solo, Kali Todipan Meluap di Tengah Wabah Corona, Air Masuk Rumah Warga hingga Semeter
• Corona Hantam Sukoharjo Makin Dalam, 685 Orang Terima PHK Jelang Bulan Ramadan
Dampak dari kebijakan tersebut menyebabkan setiap sekolah di Kabupaten Klaten harus melaksanakan KBM secara online.
Tapi, tak semua siswa beruntung.
Beberapa siswa, karena dari golongan keluarga tak mampu, sama sekali tak punya smartphone sebagai alat mengikuti KBM online itu.
Satu siswa di SMPN 1 Trucuk, yang berada di Jalan Gaden, Dukuh Bodrorejo, Desa Gaden, Trucuk, Klaten, ini jadi salah satunya.
Hal tersebut diungkapkan Titin Windiyarsih, Kepala SMPN Trucuk.
"Salah satu dari wali kelas kami ada yang pinjamkan HP-nya untuk peserta didiknya," ungkap Titin saat dihubungi TribunSolo.com, Selasa (7/4/2020).
Titin mengatakan yang dilakukan oleh wali kelasnya itu agar peserta didiknya masih bisa mengikuti belajar secara online.
"Wali Kelas meminjamkan HP miliknya agar anak didiknya masih bisa ikuti KBM secara online," kata Titin.
Titin mengatakan peran walikelas saat ini sangat penting dalam situasi saat ini.
"Peran wali kelas sangatlah penting untuk saat ini, terutama dengan maraknya wabah ini," ujar Titin.
Tintin menerangkan peran wali kelas saat ini.
"Wali kelas mempunyai peran mengkoordinasikan siswa dengan semua guru mata pelajaran agar pelajaran mereka tidak tertinggal," terang Titin
"Pada prinsipnya, wali kelas sebagai penyambung lidah seleruh peserta didik," tambah Titin.