Solo KLB Corona
Begini Situasi dan Kondisi Psikologis Pasien yang Dirawat di Ruang Isolasi RS Rujukan Covid-19 Solo
Dokter Melati membagikan kisah tentang pasien yang terus bertanya selama dirawatnya di ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Solo.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Itu pas sekali, setelah memegang pasien Covid-19, timbul gejala itu, rasanya khawatir sekali, saya positif tidak, ya, itu sambil nunggu hasil swab," ucap dia.
Saat itu Melati harus melewati pengecekan darah, CT Scan, dan pengambilan swab tenggorokan.
• Kisah Inspratif PM Irlandia Gabung Jadi Tenaga Medis Perangi Covid-19, Dulunya Berprofesi Dokter
"Selama isolasi patuh misalnya disuruh stay at home, ya, tidak kemana-mana," kata dia.
"Makan pun pesan via online, tidak mau ketemu tukang ojek online-nya, ojeknya saya suruh untuk taruh depan kamar, saya tidak ketemu dia, menjaga kontak," imbuhnya.
Bahkan dia harus menanti hasil swab tenggorokannya selama 5 sampai 7 hari.
"Hasil cek darah dan rontgen-nya normal, dan hasil swabnya negatif," ucap dia.
Setelah hasil keluar, dia pun baru diperkenankan bertugas kembali meski harus berganti bagian.
"Itupun atas izin tim SARI," kata Gloria.
"Sebenarnya sehabis dari bagian paru ke bagian lain, ke bagian lain, tenaga kesehatan lainnya juga khawatir," tandasnya. (*)