Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Cerita Pasien Sembuh Corona, Sebut Pinggangnya Serasa Mau Patah dan Sempat Divonis DBD

Riko merasakan gejala demam dengan temperatur hingga 38,5° Celcius, pada tanggal 3 Maret 2020.

Editor: Hanang Yuwono
tribunnews.com
Petugas mengenakan masker dan hazmat suit sebelum melakukan evakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Riko Sihombing (54) merupakan salah satu pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari virus corona atau Covid-19 setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur. 

Kepada Tribunnews.com, Riko menceritakan awal mula dirinya terpapar atau terinfeksi Covid-19. Dia merupakan salah satu peserta dari kegiatan yang dilaksanakan oleh Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Majelis Sinode di Bogor, Jawa Barat, pada 26-29 Februari 2020. 

"Saya nggak tahu saya terpapar dari siapa dan saya juga tidak ada perjalanan ke luar negeri. Tapi saya memang ada kegiatan dengan banyak orang yaitu persidangan gereja GPIB yang di Bogor. Saya memang salah satu peserta di kegiatan itu, dan saya juga salah satu majelis ketua yang memimpin persidangan," ujar Riko, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (10/4/2020). 

Nelangsa, Sembuh dari Corona dan Ingin Pulang ke Kos di Grogol Sukoharjo, Tapi Justru Ditolak Warga

Riko merasakan gejala demam dengan temperatur hingga 38,5° Celcius, pada tanggal 3 Maret 2020.

Ia kemudian dibawa istrinya ke RS Mitra Keluarga Kemayoran untuk mendapatkan suntikan penurun panas. 

Kemudian Riko pulang dan sempat kembali bepergian ke luar kota dua hari setelahnya untuk mengikuti kegiatan gereja lagi.

Di akhir pekan atau pada 8 Maret 2020, dia kembali dibawa ke RS Mitra Keluarga lantaran kembali demam. 

Tatkala itu, dia hanya didiagnosa mengalami demam berdarah (DB) karena mengalami penurunan trombosit.

Kemudian 11 Maret 2020, Riko pun pulang meski leukosit dan beberapa fungsi tubuhnya di luar batas wajar atau di atas normal.

Cara Kantongi Kartu Pra Kerja saat Pandemi Corona Bagi Warga Solo, Catat dan Ikuti dengan Teliti

Menurut dokter, itu hanya sisa aktivitas virus.

Namun, Riko mengalami gejala batuk kering dan meriang pada malamnya.

Panas tinggi hingga 39,3° dialami Riko.

Ia juga merasakan pinggangnya sakit seperti patah. 

"Sampai di rumah saya batuk kering, agak sakit. Saya berpikir itu karena merokok. Kemudian mulai meriang lagi, sampai pinggang saya serasa mau patah, saya bilang ke istri saya kenapa ya pinggang kok sakit dan ngilu. Istri saya kemudian memaksa ke RS lagi," jelasnya. 

Riko kemudian menemui dokter spesialis penyakit dalam dan diminta foto thorax.

Ternyata dari hasilnya terlihat ada peradangan di paru, flek, dan paru Riko berkabut. 

"Kemudian dokter paru minta saya diisolasi. Masuk ruang isolasi di RS Mitra Keluarga. Sabtu malam, dokter mengunjungi saya bilang saya ini kayaknya sudah pasien dalam pengawasan (PDP)," kata Riko. 

Setelahnya, pihak RS Mitra Keluarga melaporkan hal tersebut ke Dinas Kesehatan setempat.

Dan di hari Minggu (15/3) Dinas Kesehatan mendatangi Riko untuk melakukan tes swab. 

"Selasa (17/3) hasilnya disampaikan ke istri saya. Jadi disampaikan bahwa saya positif, hingga harus dirujuk ke RS yang masuk jaringan Covid-19," jelas Riko. 

"Dicarikan dan dapatlah RSKD Duren Sawit. Sehari setelahnya saya dijemput ambulans untuk dipindah, semenjak Rabu itu saya dirawat diruang isolasi di Duren Sawit sampai saya pulang dari sana 1 April 2020," tandasnya. 

(Vincentius Jyestha Candraditya)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Cerita Pasien Sembuh Corona, Sempat Didiagnosa DB Hingga Pinggang Serasa Mau Patah

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved