Solo KLB Corona
Ajak Gotong Royong Bantu Karantina ODP, Pemkot Solo: Tak Perlu Bertemu, Taruh Bantuan di Pagar Rumah
"Dia butuh sabun dan sampo, misalnya bisa diberi toh tidak harus menyerahkan, taruh di pagar, langsung digantung, bisa berinteraksi lewat telepon"
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meminta masyarakat agar tidak mengucilkan warga mereka yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona.
Warga sekitar tempat tinggal ODP Corona diminta ikut membantu menyukseskan program karantina mandiri dengan membantu memenuhi kebutuhan ODP ini.
"Kalau warga ODP tidak terpenuhi kebutuhan kesehariannya, dia pasti akan keluar," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Ahyani, Jumat (10/4/2020).
• Pemkot Solo Minta Warga Tak Kucilkan ODP Corona, Perlu Saling Menguatkan, Tetap Jaga Jarak
• Beredar di WA Video Petugas Pakai APD dan Hazmat Turun di Jalanan Kota Solo, Ini Fakta Sebenarnya
Dijelaskannya, Pemkot Solo sudah memberikan bantuan pada warga terdampak corona termasuk para ODP ini seperti sembako untuk kebutuhannya.
Namun, kebutuhan diakuinya masih kurang.
Para warga ODP ini tentu membutuhkan kebutuhan lainnya seperti sabun mandi, pasta gigi, dan lain sebagainya.
Terkait kebutuhan yang belum tercover oleh pemerintah bisa dibantu warga sekitar agar ODP ini tidak keluar rumah memenuhi kebutuhannya.
"Pemerintah sudah memberikan sembako, tapi mereka juga masih membutuhkan kebutuhan lainnya seperti sabun, dan sampo," ucap dia.
Masyarakat bisa bantu memenuhi kebutuhan itu dan bisa menaruhnya di pagar tempat tinggal ODP
"Dia butuh sabun dan sampo, misalnya bisa diberi toh tidak harus menyerahkan, taruh di pagar, langsung digantung, bisa berinteraksi lewat telepon atau Whatsapp," jelas Ahyani.
Warga yang bantu memenuhi ODP di wilayahnya tetap harus memperhatikan protokoler kesehatan yang dianjurkan pemerintah, diantaranya jaga jarak.
"Kalau ada ODP, masyarakat ikut peduli tidak mengucilkan tetapi tetap menjaga interaksi, harus sesuai protokol, menjaga jarak," kata Ahyani.
Ahyani mengatakan, ini waktunya untuk saling gotong royong menghadapi pandemi corona.
"14 hari tidak begitu lama itu bisa menjadi media untuk menggalang masyarakat bisa gotong royong terhadap tetangganya," kata dia.
"Tidak perlu ada penolakkan sebetulnya, dia itu juga tetangga kita, sebelumnya juga pernah berinteraksi dengan baik, apa hanya karena corona kita putus hubungan," tandasnya. (*)