Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Pemerintah Imbau Jangan Sampai Positif Corona dan DBD Bersamaan, Kini Capai 40 Ribu Lebih Kasus DBD

Tak banyak diketahui saat ini di tengah pandemi virus corona (covid-19), kasus demam berdarah yang terjadi Indonesia juga terus bertambah.

Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
IST
Nyamuk 

Namun setelah dilakukan pemeriksaan ulang dan scan ia justru menemukan flek di bagian paru-parunya.

 "Tapi karena khawatir aku diminta untuk cek thorax. Hasilnya bagus. Cek influenza, hasilnya negatif. Dan waktu scan paru, ada flek di kanan dan kiri," jelasnya.

Dari situ lah akhirnya Andrea kembali melakukan cek dan benar saja, ia dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Para Penggali Makam Jenazah Corona di Jebres Solo akan Terima Bantuan Sembako

Mengapa DBD dan corona dianggap mirip?

Infeksi virus DBD dan corona sulit untuk dibedakan karena keduanya memiliki ciri klinis serta laboratoris yang mirip. Sebagai contoh, seorang pasien di Singapura datang dengan mengalami gejala yang mirip dengan gejala DBD, seperti:

  • Demam
  • Batuk
  • Nilai trombositnya rendah
  • Nilai leukositnya rendah

Ia tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri serta tidak merasa pernah berkontak dengan orang yang positif Covid-19.

Lalu, pemeriksaan rontgen pun menunjukkan hasil baik.

Setelah itu, dokter memeriksanya dengan melakukan rapid test untuk DBD dan hasilnya positif.

Akhirnya, dokter memutuskan untuk mendiagnosis kondisinya sebagai DBD.

Namun, setelah beberapa hari menjalani perawatan, pasien tak kunjung membaik dan malah mengalami gejala tambahan, yaitu sesak napas.

Setelah melakukan pemeriksaan rontgen paru ulangan, dokter memutuskan untuk menjalankan pemeriksaan swab pada pasien. Hasilnya, ternyata pasien positif Covid-19.

Laporan tidak jauh berbeda juga terjadi pada pasien kedua di Singapura.

Bedanya, gejala yang ia alami juga ditambah dengan lemas, nyeri otot, dan diare.

Karena kondisinya yang tak kunjung membaik setelah dirawat akibat DBD, maka dokter memutuskan untuk melakukan pemeriksaan tambahan, termasuk swab untuk corona dan ternyata, hasilnya pun positif Covid-19.

Kesalahan diagnosis kedua pasien ini, disebut dalam laporan tersebut adalah karena hasil false positif atau positif palsu saat dilakukan rapid test DBD.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved