Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tak Semua Siswa Miliki HP dan TV, Guru di Sumenep Ini Ajari Siswa di Rumah, Begini Kisahnya

Berbagai dampak muncul di masyarakat akibat virus corona yang merebak di Indonsia.

Facebook / Avan Fathurrahman
Guru asal Sumenep, Avan Fathurrahman rela datang ke rumah siswanya untuk mengajar karena keterbatasan alat belajar online 

Wali kelas 6 ini melakukan kunjungan tiga hari dalam seminggu ke rumah- rumah muridnya.

"Kunjungan tiga hari dalam seminggu, sekali kunjungan biasanya ada sembilan rumah siswa.

Yang saya kunjungi kadang juga kelas 4 atau 5, yang rumahnya agak dekat dengan siswa kelas 6," terang Avan yang dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (16/4/2020).

Tak hanya mengajarkan teori dan memberikan latihan saja, Avan juga mengajarkan pengetahuan tentang virus Covid-19.

"Sedikit membahas covid 19 ini juga, biar tidak panik. Terpenting saya memberikan pemahaman cara pencegahannya. Termasuk bagaimana cuci tangan yang baik," lanjutnya.

Terkadang dirinya juga mendongeng ke murid-muridnya dengan menyisipkan nilai moral dan pembelajaran.

Jarak yang lumayan jauh dan waktu yang terbatas menjadi sedikit kendala Avan.

"Kendala yang pertama jarak karena lumayan jauh. Sekarang kebetulan juga masih sering hujan. Jalan licin dan becek. Kalau hujan ada rumah siswa yang tidak bisa ditempuh dengan sepeda. Jadi sepeda dititip dan dilanjt jalan kaki," lanjut Avan.

Jadwal Acara TV Hari, Ini Sabtu 18 April 2020: Ada Biggest Game Show In World di RCTI

Ia juga membagikan sebuah foto saat dirinya harus jalan kaki untuk sampai ke rumah muridnya karena jalan yang becek.

"Kedua waktu, karena harus pindah-pindah. Ketiga adalah sarana, tentu tidak sama dengan saat di sekolah. Papan dan lain-lain tidak ada," tuturnya kepada Tribunjateng.com.

Namun hal itu tak menurutkan niat baiknya untuk terus menyebarkan ilmu.

Apalagi respons orang tua murid yang menyambutnya dengan baik.

Avan  berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah dengan memberikan sarana pembelajaran secara online berupa HP.

"Pada masa sekarang agak sulit memang. Karena ini darurat. Satu sisi saya bisa memahami sikap pemerintah yang membuat edaran untuk bekerja dari rumah. Namun di sisi yang lain, bagi daerah-daerah kepulauan atau pelosok, ini agak sulit diterapkan. Karena sarana yang tidak dimiliki siswa," papar dia kepada Tribunjateng.com.

Dalam akhir tulisan, dia mengatakan jika belum bisa menjadi guru yang baik karena harus melanggar larangan pemerintah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved