Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Larangan Mudik di Indonesia di Tengah Pandemi Virus Corona Jadi Sorotan Media Asing

Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Muslim terbesar di dunia.

Editor: Hanang Yuwono
Tribun Batam/Argianto DA Nugroho
Ilustrasi mudik naik kapal laut. 

TRIBUNSOLO.COM - Kebijakan larangan mudik bagi seluruh masyarakat telah diteken Pemerintah Indonesia.

Mudik merupakan 'eksodus' tahunan yang biasanya berlangsung pada akhir Ramadan.

Orang-orang pulang ke desa-desa mereka di seluruh nusantara.

Keputusan untuk melarang mudik ini merupakan sebagian dari upaya mengekang penyebaran virus corona di Indonesia.

Larangan mudik ini pun menjadi sorotan media asing, satu di antaranya Al Jazeera.

Ramalan Zodiak Rabu 22 April 2020: Libra akan Dapat Kabar Bahagia, Hari Baik untuk Capricorn

Dukung Larangan Mudik, Kemenag: Fokus Ibadah di Rumah Saja

Ilustrasi mudik lebaran 2020 (Warta Kota/Henry Lopulala)
Ilustrasi mudik lebaran 2020 (Warta Kota/Henry Lopulala) ((Warta Kota/Henry Lopulala))

Awalnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dia mengandalkan aturan di rumah saja.

Namun pada Selasa (21/4/2020) dia menyatakan mudik dilarang di tengah pandemi global.

"Saya telah mengambil keputusan, kami akan melarang mudik," kata Jokowi dalam pertemuan kabinet.

"Karena itulah persiapan relevan perlu dilakukan," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Muslim terbesar di dunia.

Setiap tahun, jutaan orang menggunakan kereta atau transportasi umum lainnya untuk pulang ke rumah menjelang Idull Fitri.

Di Indonesia sendiri, korban meninggal akibat virus corona telah mencapai 590 orang.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi di Asia yang berada di luar China.

Terkait mudik, para ahli khawatir akan menambah penyebaran penyakit lebih lanjut.

Memutuskan Tidak Mudik

Lebih jauh, Ika Nur Afifah, asal Semarang, Jawa Tengah yang bekerja di Jakarta memutuskan tidak mudik.

Keputusannya ini karena dia menyadari risiko keselamatan keluarganya.

"Saya bisa membawa pulang penyakit ini, dan saya tidak ingin melakukan hal itu," kata Ika.

"Jika saya membawa virus, satu orang akan terinfeksi, maka akan ada lusinan orang lainnya," tambah perempuan 22 tahun tersebut.

"Jadi, lebih baik tinggal di rumah. Mudik dapat dilakukan lain waktu," tuturnya.

LARANGAN MUDIK - Suasana di Terminal AKAP Kalideres, Jakarta Barat, masih dijumpai warga ibukota yang hendak pulang mudik ke kampung halamannya ke sejumlah kota di Jawa dan Sumatera, Selasa (21/4/2020). Terkait keputusan pemerintah yang akan memberlakukan larangan mudik, membuat sejumlah awak bus merasa keberatan, karena hanya akan membuat mereka menjadi susah karena kehilangan pekerjaan. (WARTAKOTA/Nur Ichsan)
LARANGAN MUDIK - Suasana di Terminal AKAP Kalideres, Jakarta Barat, masih dijumpai warga ibukota yang hendak pulang mudik ke kampung halamannya ke sejumlah kota di Jawa dan Sumatera, Selasa (21/4/2020). Terkait keputusan pemerintah yang akan memberlakukan larangan mudik, membuat sejumlah awak bus merasa keberatan, karena hanya akan membuat mereka menjadi susah karena kehilangan pekerjaan. (WARTAKOTA/Nur Ichsan) (WARTAKOTA/Nur Ichsan)

Studi Para Peneliti Universitas Indonesia

Pekan lalu, dalam sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia memperingatkan.

Mereka menegaskan, jika mudik dibiarkan berlanjut, akan terjadi infeksi virus corona pada jutaan orang di pulau Jawa pada Juli 2020.

Tanpa mudik, para peneliti mengatakan, angka infeksi dapat dipotong menjadi 750 ribu kasus.

Mudik tahun lalu tercatat sekira 19.5 juta orang.

Secara terpisah, analis sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmatai angkat bicara.

Rahmawati mengatakan, membatalkan mudik disambut dengan alasan kesehatan masyarakat.

Larangan mudik itu juga memiliki dampak signifikan pada mata pencahatian banyak orang yang bermigrasi dari desa ke kota.

Tekan Kriminalitas di Tengah Pandemi Corona, Pakar Psikologi UNS Solo : Siskamling Perlu

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, 7 persen orang Indonesia sudah mudik tahun ini.

Sebagaimana yang diamati oleh Rahmawati  banyak dari mereka sudah kembali ke kampung halaman mereka untuk mudik.

Sebagian orang kehilangan pekerjaan karena virus corona atau istirahat dari pekerjaan mereka di sektor informal.

"Jadi, ketika mereka tidak memiliki penghasilan, mereka memutuskan kembali ke kota asal mereka," kata Rahmawati.

Ia menambahkan, orang-orang memutuskan kembali ke keluarga mereka yang dapat mendukung secara ekonomi di tengah pandemi ini.

"Motivasi mudik bukan (hanya) budaya, tetapi (juga) karena aspek bertahan hidup," tambahnya.

"Ini yang perlu kita pahami," tegasnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Media Asing Soroti Larangan Mudik di Indonesia di Tengah Pandemi Virus Corona

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved