Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo 2020

Mundurnya Purnomo dari Pencalonan Wali Kota Solo, Gerindra Solo Sebut Kemungkinan Desakan Keluarga

"Mungkin ada desakan keluarga, karena pak Purnomo sudah cukup usia, ditambah lagi habis ini cukup berat," kata Ardianto kepada TribunSolo.com

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Adi Surya
Bakal Calon Wali Kota, Achmad Purnomo berpamitan dengan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo di kediaman Purnomo, Jalan Bhayangkara No. 23, Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, Solo, Senin (10/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pernyataan mundurnya Purnomo sebagai Bakal Calon (Balon) Wali Kota Solo dari PDI Perjuangan memunculkan banyak pandangan dari berbagai pihak.

Bakal Calon Wali Kota, Achmad Purnomo memutuskan mundur dari kancah Pilkada Solo.

Alasannya, ia tak sampai hati bila memikirkan Pilkada Solo di tengah pandemi corona yang tak kunjung usai.

Gerindra Solo Duga Mundurnya Purnomo Berbau Politis, Siapkan Kekuatan Melawan Gibran

Kata Pengamat soal Kemungkinan Purnomo Pindah Partai seusai Mundur dari Pencalonan Wali Kota Solo

Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno menilai keputusan tersebut bukan hanya dilatarbelakangi wabah virus corona.

Desakan keluarga untuk tidak lagi berkecimpung ke dunia politik menjadi satu diantara banyak kemungkinan yang melatari keputusan Purnomo.

"Mungkin ada desakan keluarga, karena pak Purnomo sudah cukup usia, ditambah lagi habis ini cukup berat," kata Ardianto kepada TribunSolo.com, Sabtu (25/4/2020).

"Siapapun yang memimpin dengan adanya wabah corona, kedepannya sangat luar biasa," imbuhnya membeberkan.

Apalagi, sektor ekonomi terkena imbas wabah Corona dan itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemimpin berikutnya.

"Mereka berpikirnya karena begitu nanti pemilihan selesai, yang terpilih bakal berhadap dengan ekonomi yang sangat tergoncang, kalau tidak kuat sangat berat," tutur Ardianto.

"Siapapun yang menang, siapapun yang dilantik akan menghadapi ekonomi yang sudah carut marut, karena semua lini, ekonomi sudah setengah lumpuh, itu akan menguras energi," tambahnya.

Misalnya pun didampingi wakil yang lebih muda, Purnomo-lah yang harus memutuskan setiap pengambilan kebijakan.

"Contohnya pak Teguh, tapi kan apapun, seandainya maju jadi wali kota dan pak Purnomo yang terpilih, semua keputusan tetap ada ditangan wali kota," ucap Ardianto. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved