Solo KLB Corona

Kronologi Pengantin Baru di Karanganyar Positif Corona, karena Petugas Medis, Kini Karantina Mandiri

Di tengah perjuangan menjadi petugas di garda terdepan penanganan Covid-19, keduanya harus menelan pil pahit.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
(Shutterstock)
Ilustrasi positif virus Corona. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pasangan suami istri yang baru saja menikah (pengantin baru) asal Kecematan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar dinyatakan positif Corona.

Lantas bagaimana kisahnya?

Ya, pengantin baru yang masih disembunyikan identitasnya itu, diketahui bertugas di sebuah rumah sakit di Kota Solo.

Pasutri Tenaga Medis asal Karanganyar Terinfeksi Corona, Sedih, Mereka Baru Saja Menikah

Hasil Rapid Test Positif Covid-19, Pasutri dari Surabaya yang Mudik Ke Juron Sukoharjo Jadi PDP

Di tengah perjuangan menjadi petugas di garda terdepan penanganan Covid-19, keduanya harus menelan pil pahit.

Suami mendapatinya positif Corona setelah tes swab, begitu juga istrinya yang sama-sama menjadi petugas medis.

Bahkan dikabarkan sang istri tengah mengandung buah hatinya.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar, Juliyatmono menerangkan, keduanya menjalani karantina mandiri di rumahnya di Kecamatan Gondangrejo pasalnya menunggu kesiapan rumah sakit.

"Hari ini bertambah dua orang, satu keluarga, mereka manten anyar (pengantin baru) di wilayah Gondangrejo," terang dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (25/4/2020).

"Saat ini karantina mandiri, karena petugas medis tahu apa yang harus dihadapi," tuturnya menekankan.

5 Berita Populer Solo Raya, Cucu dari Jakarta Tularkan Corona ke Kakeknya hingga Mundurnya Purnomo

UPDATE Corona Global: Jumlah Korban yang Meninggal Akibat Covid-19 Capai 202.864 Orang

Juliyatmono yang juga Bupati Karanganyar itu menjelaskan, diperkirakan pengantin baru tersebut terinveksi saat menjalani aktivitas kerja di rumah sakit di Solo.

"Dugaanya seperti itu," jelasnya.

Pasalnya lanjut dia, pasien tenaga medis baru tersebut tertular saat menjalankan tanggung jawab mereka merawat pasien Covid-19.

"Pasien tidak ada perjalanan luar kota, mereka tenaga medis, mungkin, ya saat mereka melayani pasien,"  tutur dia.

Mereka diketahui tinggal berdua saja di rumah daerah Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. 

"Mereka tinggal di perumahan, tidak terlalu bersentuhan dengan yang lain, hanya berdua saja," ucap Juliyatmono.

Maka menurut orang nomor satu di Karanganyar itu, wilayah sekitar rumah tersebut nantinya akan dilakukan isolasi meskipun jumlah warganya tidak banyak.

"Saya sudah bilang Pak Kades untuk mengontrol," harap dia.

Kasus Pertama Besama Dokter

Pasutri ini bukanlah tenaga medis pertama di Solo Raya yang terinfeksi Covid-19 saat bertugas.

Sebelumnya, seorang dokter rumah sakit di Solo asal Jaten, Kabupaten Karanganyar juga dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Ia kini dirawat di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi Solo kurang lebih sejak sepekan yang lalu.

Kepala Desa Jaten, Harga Satata menyampaikan warganya tersebut mungkin tertular saat menangani pasien Covid-19.

Update Corona Boyolali: Tambah Satu Pasien, Ibu Hamil, Total Positif Corona Boyolali 6 Kasus

Update Corona Klaten 25 April 2020 : Tambah 4 PDP, Total Ada 58 Kasus PDP Klaten

"Dia kan dokter rumah sakit, di sana beraneka macam kegiatannya, kemungkinan saat menangani orang - orang di sana," kata Harga kepada TribunSolo.com, Sabtu (25/4/2020).

"Yang menangani itu riskan sekali tertular karena mereka garda terdepan," imbuhnya membeberkan.

Dokter tersebut sempat merasakan gejala Covid-19 dan langsung minta untuk dirawat di RSUD Dr Moewardi.

"Setelah merasakan sakit, langsung minta dirawat di rumah sakit," tutur Harga.

"Dia tahu daripada nanti keluarganya tertular dan sebagainya, setelah dia mengetahui gejala langsung minta dirawat, itu sudah dirawat sekira 6 sampai 7 hari yang lalu," tambahnya.

Pasien dokter tersebut diketahui tinggal bersama istri dan ketiga anaknya.

Mereka pun juga telah yang mengikuti uji rapid test pada Jumat (24/4/2020).

"Rapid test sudah dilakukan kemarin, hasilnya negatif," ujar Harga.

"Kami langaung meminta karantina mandiri selama 14 hari," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved